Jawaban:

9

nomor 1

Berikut adalah pembagian secara skematis jenis-jenis aliran dalam Farmasi:

1. Aliran Bahan Baku: merupakan serangkaian aktivitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan olahan dengan menggunakan teknik tertentu dan proses pengolahan khusus.

2. Aliran Semi Jadi: merupakan pengolahan bahan olahan menjadi produk jadi melalui proses pengolahan tertentu, seperti pembuatan makanan minuman, kosmetik, dan obat-obatan.

3. Aliran Jadi: merupakan tahapan terakhir dalam proses pembuatan produk farmasi, di mana produk jadi dikemas dan siap untuk didistribusikan.

4. Aliran Drops: merupakan proses pembuatan obat tetes mata atau telinga dengan memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan dan memperhatikan dosis yang aman untuk kebutuhan penggunanya.

5. Aliran Aerosol: merupakan proses pembuatan produk farmasi dengan menggunakan bahan aktif dan pengambilan dosis sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh pasien.

Semua jenis aliran di atas penting dalam industri Farmasi, karena masing-masing berkaitan dengan proses produksi produk farmasi dan pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi siap dipasarkan.

nomor 2

a. Aliran Plastis: Merupakan jenis aliran yang mana material yang mengalir pada tahap awal memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kecepatan tetap. Hal ini terjadi karena material tersebut memiliki sifat elastisnya yang kuat.

b. Aliran Pseudoplastis: Merupakan jenis aliran yang mana material berperilaku seperti zat viskoelastis. Aliran ini ditandai dengan viskositas yang menurun saat kecepatan pengadukan meningkat, sehingga material menjadi lebih mudah dikontrol.

c. Aliran Dilatan: Merupakan jenis aliran yang terjadi ketika viskositas material meningkat saat kecepatan pengadukan meningkat. Hal ini terjadi karena partikel dalam material bergerak lebih bebas di dalam suspensi.

d. Aliran Thiksotropik: Merupakan jenis aliran yang terjadi ketika semakin lama material terkena pengadukan maka semakin menurun viskositasnya. Namun, ketika material tersebut tidak terkena pengadukan lagi, maka viskositasnya akan kembali normal. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan struktur kimia atau partikel-partikel di dalam material yang terganggu oleh gerakan.