Dalam hal ini, kita dapat menggunakan hukum Coulomb untuk menghitung medan listrik di titik C yang disebabkan oleh kedua muatan.

Hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya listrik (F) antara dua muatan Q1 dan Q2 yang berjarak r adalah:

F = k * Q1 * Q2 / r^2

di mana k adalah konstanta Coulomb yang bernilai 9 x 10^9 Nm^2/C^2.

Dalam hal ini, kita memiliki dua muatan Q1 = 5 C dan Q2 = 2 C yang berjarak r = 100 cm = 1 m. Titik C terletak di antara kedua muatan dengan jarak 60 cm = 0,6 m dari muatan Q1.

Mari kita hitung medan listrik di titik C yang dihasilkan oleh muatan Q1 dan Q2 secara terpisah dan kemudian kita tambahkan vektor-vektor medan listriknya.

Medan listrik di titik C yang dihasilkan oleh muatan Q1 adalah:

E1 = k * Q1 / r1^2

di mana r1 adalah jarak antara titik C dan muatan Q1. Dalam hal ini, r1 = 0,6 m.

E1 = 9 x 10^9 Nm^2/C^2 * 5 C / (0,6 m)^2 = 104,17 N/C ke arah Q2.

Medan listrik di titik C yang dihasilkan oleh muatan Q2 adalah:

E2 = k * Q2 / r2^2

di mana r2 adalah jarak antara titik C dan muatan Q2. Dalam hal ini, r2 = 100 cm + 60 cm = 160 cm = 1,6 m.

E2 = 9 x 10^9 Nm^2/C^2 * 2 C / (1,6 m)^2 = 17,58 N/C ke arah Q1.

Karena medan listrik adalah besaran vektor, maka kita dapat menambahkan vektor-vektor medan listriknya secara vektori untuk mendapatkan medan listrik total di titik C.

Etotal = E1 + E2

Etotal = 104,17 N/C ke arah Q2 + 17,58 N/C ke arah Q1

Etotal = 86,59 N/C ke arah Q2-Q1 (menuju Q2 dan menjauhi Q1)

Jadi, medan listrik total di titik C adalah 86,59 N/C dan arahnya menuju muatan Q2 dan menjauhi muatan Q1.