Jawaban:

Dalam kasus ini, kita akan menggunakan dua lensa, yaitu lensa A dengan fokus 2 mm dan lensa B dengan fokus 50 mm. Lensa dengan fokus pendek biasanya memiliki pembesaran yang lebih tinggi, sehingga cocok untuk mengamati objek yang sangat kecil. Sebaliknya, lensa dengan fokus panjang biasanya memberikan bidang pandang yang lebih luas dan cocok untuk melihat objek yang jauh.

1. Melihat Benda yang Sangat Jauh: Untuk melihat benda yang sangat jauh, kita biasanya menggunakan susunan lensa seperti dalam teleskop. Dalam hal ini, lensa dengan fokus panjang (lensa B) digunakan sebagai lensa objektif, sedangkan lensa dengan fokus pendek (lensa A) digunakan sebagai lensa okuler. Perbesaran (magnifikasi) yang dihasilkan adalah rasio antara fokus lensa objektif dan fokus lensa okuler. Dalam kasus ini, perbesaran yang dihasilkan adalah 50 mm / 2 mm = 25 kali.
2. Mengamati Benda yang Sangat Kecil: Untuk mengamati benda yang sangat kecil, kita biasanya menggunakan susunan lensa seperti dalam mikroskop. Dalam hal ini, lensa dengan fokus pendek (lensa A) digunakan sebagai lensa objektif, sedangkan lensa dengan fokus panjang (lensa B) digunakan sebagai lensa okuler. Perbesaran yang dihasilkan adalah rasio antara fokus lensa okuler dan fokus lensa objektif. Dalam kasus ini, perbesaran yang dihasilkan adalah 50 mm / 2 mm = 25 kali.

Harap dicatat bahwa perhitungan ini menggunakan model sederhana dari teleskop dan mikroskop dan mungkin tidak mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi perbesaran dalam alat optik yang sebenarnya. Selain itu, perbesaran juga dapat dipengaruhi oleh jarak antara dua lensa dan jarak antara mata dan lensa okuler.