Jawaban:

a) Transformator step-up.

b) Tegangan sekunder transformator adalah 2200 V.

c) Arus sekunder transformator adalah 0,2 A.

d) Efisiensi trafo adalah 100%.

Penjelasan:

a) Untuk menentukan jenis transformator, kita perlu melihat perbandingan antara jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder. Dalam hal ini, perbandingan lilitan adalah 1:10 (5000/500), sehingga transformator ini merupakan transformator step-up.

b) Tegangan sekunder dapat ditentukan dengan rumus:

V_s / V_p = N_s / N_p

di mana V_s adalah tegangan pada kumparan sekunder, V_p adalah tegangan pada kumparan primer, N_s adalah jumlah lilitan pada kumparan sekunder, dan N_p adalah jumlah lilitan pada kumparan primer.

Dalam hal ini, kita memiliki:

V_s / 220 V = 5000 / 500

V_s = (5000 / 500) x 220 V

V_s = 2200 V

Jadi, tegangan sekunder transformator adalah 2200 V.

c) Arus sekunder dapat ditentukan dengan rumus:

I_s / I_p = N_p / N_s

di mana I_s adalah arus pada kumparan sekunder, I_p adalah arus pada kumparan primer, N_p adalah jumlah lilitan pada kumparan primer, dan N_s adalah jumlah lilitan pada kumparan sekunder.

Dalam hal ini, kita memiliki:

I_s / 2 A = 500 / 5000

I_s = (500 / 5000) x 2 A

I_s = 0,2 A

Jadi, arus sekunder transformator adalah 0,2 A.

d) Efisiensi trafo dapat ditentukan dengan rumus:

Efisiensi = (P_out / P_in) x 100%

di mana P_out adalah daya pada kumparan sekunder dan P_in adalah daya pada kumparan primer.

Dalam hal ini, kita memiliki:

P_out = V_s x I_s

P_out = 2200 V x 0,2 A

P_out = 440 W

Sedangkan daya input pada kumparan primer adalah:

P_in = V_p x I_p

P_in = 220 V x 2 A

P_in = 440 W

Maka, efisiensi trafo adalah:

Efisiensi = (P_out / P_in) x 100%

Efisiensi = (440 W / 440 W) x 100%

Efisiensi = 100%

Jadi, efisiensi trafo adalah 100%.