Penjelasan:

Untuk menentukan daya yang diserap lampu, kuat arus yang melalui lampu, dan hambatan lampu, kita dapat menggunakan rumus dasar dalam rangkaian listrik:

1. Daya (P) = Tegangan (V) × Arus (I)

2. Tegangan (V) = Arus (I) × Hambatan (R)

3. Daya (P) = Tegangan (V)² / Hambatan (R)

4. Arus (I) = Tegangan (V) / Hambatan (R)

Dalam kasus ini, kita diberikan lampu dengan tulisan "3W/9V" yang mengindikasikan daya lampu adalah 3 Watt saat tegangan yang diberikan adalah 9 Volt. Namun, lampu ini dipasang pada beda potensial 6 Volt. Mari kita hitung masing-masing:

(a) Daya yang diserap lampu:

  P = Tegangan × Arus

  P = (6 Volt) × Arus (belum diketahui)

  Karena daya yang diserap adalah 3 Watt saat tegangan adalah 9 Volt, kita dapat menggunakan perbandingan daya dengan kuadrat tegangan:

  P₁ / P₂ = (V₁ / V₂)²

  Substitusikan nilai yang diketahui:

  3 Watt / P₂ = (9 Volt / 6 Volt)²

  Dari sini, kita bisa mencari nilai P₂ (daya yang diserap pada 6 Volt):

  P₂ = 3 Watt / (9/6)²

      = 3 Watt / (3/2)²

      = 3 Watt / (9/4)

      = 3 Watt × (4/9)

      = 4/3 Watt

      ≈ 1.33 Watt

  Jadi, daya yang diserap lampu pada beda potensial 6 Volt adalah sekitar 1.33 Watt.

(b) Kuat arus yang melalui lampu:

  I = Tegangan / Hambatan

  Substitusikan nilai yang diketahui:

  I = 6 Volt / Hambatan (belum diketahui)

  Namun, kita belum memiliki nilai hambatan (R), sehingga tidak dapat menghitung kuat arus secara langsung. Perlu informasi tambahan tentang lampu untuk menentukan hambatan lampu.

(c) Hambatan lampu:

  Kita tidak memiliki informasi yang cukup untuk menentukan hambatan lampu. Perlu diketahui lebih lanjut tentang lampu tersebut untuk menghitung hambatan.

Jadi, pada saat ini, kita hanya dapat menentukan daya yang diserap lampu (sekitar 1.33 Watt) berdasarkan perbandingan daya pada tegangan yang diketahui. Untuk kuat arus dan hambatan, diperlukan informasi tambahan tentang lampu tersebut.