Gas dapat berubah menjadi cairan pada kondisi tertentu karena adanya perubahan suhu dan tekanan. Ketika suhu dan tekanan gas mencapai titik tertentu, gaya tarik antar partikel gas akan menjadi lebih kuat dan memadatkan partikel gas sehingga menjadi cairan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan fase gas menjadi cairan adalah:

Tekanan: Semakin tinggi tekanan gas, semakin besar kemungkinan gas berubah menjadi cairan. Hal ini karena tekanan yang lebih tinggi dapat mendorong partikel gas lebih dekat satu sama lain, sehingga membentuk cairan.

Suhu: Semakin rendah suhu gas, semakin besar kemungkinan gas berubah menjadi cairan. Hal ini karena suhu yang lebih rendah dapat menurunkan energi kinetik partikel gas, sehingga mengurangi jarak antar partikel gas dan menyebabkan partikel tersebut berubah menjadi cairan.

Jenis gas: Setiap gas memiliki suhu dan tekanan yang berbeda untuk mengalami kondensasi menjadi cairan. Misalnya, gas nitrogen akan berubah menjadi cairan pada suhu -196°C dan tekanan 1 atm.

Salah satu perusahaan/pabrik yang memproses gas menjadi cair adalah perusahaan gas industri seperti Linde, Air Liquide, dan Praxair. Perusahaan-perusahaan ini memproses gas-gas seperti nitrogen, oksigen, dan argon menjadi cairan dalam skala industri. Cairan tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan baku dalam proses industri seperti produksi baja dan semikonduktor.