Untuk menyelesaikan masalah ini, kita dapat menggunakan hukum kekekalan momentum. Momentum adalah hasil perkalian massa dan kecepatan suatu benda. Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa total momentum sistem tetap konstan sebelum dan setelah tumbukan, asalkan tidak ada gaya eksternal yang bekerja.

Momentum total sebelum tumbukan adalah jumlah momentum masing-masing benda. Untuk benda A dengan massa 5 kg dan kecepatan 3 m/s, momentumnya adalah:

Momentum A = massa A × kecepatan A = 5 kg × 3 m/s = 15 kg·m/s

Untuk benda B dengan massa 3 kg dan kecepatan 13 m/s, momentumnya adalah:

Momentum B = massa B × kecepatan B = 3 kg × 13 m/s = 39 kg·m/s

Momentum total sebelum tumbukan adalah:

Momentum total sebelum tumbukan = Momentum A + Momentum B = 15 kg·m/s + 39 kg·m/s = 54 kg·m/s

Setelah tumbukan, kedua benda menempel sehingga memiliki massa total (5 kg + 3 kg) = 8 kg. Karena kedua benda menempel, mereka akan bergerak dengan kecepatan yang sama setelah tumbukan. Misalkan kecepatan sesudah tumbukan adalah v.

Momentum total setelah tumbukan adalah:

Momentum total setelah tumbukan = massa total × kecepatan sesudah tumbukan

= 8 kg × v

Karena momentum total sebelum tumbukan harus sama dengan momentum total setelah tumbukan (hukum kekekalan momentum), kita dapat menyeimbangkan persamaan ini:

54 kg·m/s = 8 kg × v

Dengan membagi kedua sisi persamaan dengan 8 kg, kita dapat mencari nilai v:

v = 54 kg·m/s / 8 kg = 6.75 m/s

Jadi, kecepatan sesudah tumbukan (kecepatan setelah kedua benda menempel) adalah 6.75 m/s.