Jawaban:

Untuk menentukan perbesaran mikroskop, kita dapat menggunakan rumus:

M = (-) fo / fe

di mana M adalah perbesaran, fo adalah jarak fokus lensa objektif, dan fe adalah jarak fokus lensa okuler.

Diketahui:

- fo = 1 cm

- fe = 5 cm

- jarak benda (u) = 1,2 cm

- titik dekat pengamat (D) = 30 cm

Untuk menentukan akomodasi maksimum pengamat, kita dapat menggunakan rumus:

A = 1 / (D - d)

di mana A adalah akomodasi, D adalah jarak normal mata ke benda, dan d adalah jarak normal mata ke titik dekat.

Diketahui:

- D = tak terhingga karena pengamat hipermetropi

- d = 30 cm

Sehingga:

A = 1 / (tak terhingga - 30) = 0

Karena akomodasi maksimum adalah nol, maka perbesaran yang terjadi hanya disebabkan oleh lensa mikroskop.

Dari gambaran di atas, jarak antara lensa objektif dan lensa okuler adalah:

f = fo + fe = 1 cm + 5 cm = 6 cm

Jarak antara benda dan lensa objektif adalah:

v = u - fo = 1,2 cm - 1 cm = 0,2 cm

Jarak antara titik dekat pengamat dan lensa okuler adalah:

D' = fe x (1 + M)

Kita belum tahu nilai M, tapi kita tahu bahwa jarak titik dekat pengamat adalah 30 cm. Oleh karena itu, kita dapat menuliskan:

30 cm = fe x (1 + M)

30 cm = 5 cm x (1 + M)

M = (30/5) - 1 = 5

Sehingga, perbesaran mikroskop pada pengamatan tersebut adalah:

M = (-) fo / fe = (-) 1 cm / 5 cm = (-) 0,2

Namun, karena hasilnya negatif, ini menunjukkan bahwa gambar yang terbentuk adalah terbalik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan perbesaran sebenarnya, kita perlu mengambil nilai absolut dari perbesaran dan menambahkan tanda positif. Sehingga, perbesaran sebenarnya adalah:

M = 0,2 dengan tanda positif

Jadi, perbesaran mikroskop pada pengamatan tersebut adalah sebesar 0,2 dengan tanda positif.

semoga bermanfaat