Jawaban:

Dalam relativitas khusus, kecepatan tidaklah mutlak, tetapi bergantung pada kerangka acuan yang dipilih. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah ini, kita perlu memilih suatu kerangka acuan tertentu. Karena pengamat berada di bumi, kita dapat menggunakan kerangka acuan bumi sebagai acuan yang diam.

Dalam kerangka acuan bumi, kecepatan pesawat A adalah 0,8 C, di mana C adalah kecepatan cahaya. Kita dapat menggunakan transformasi Lorentz untuk menghitung kecepatan pesawat B dalam kerangka acuan ini:

v' = (v - u) / (1 - uv/c^2)

di mana v adalah kecepatan pesawat B dalam kerangka acuan pesawat B, u adalah kecepatan pesawat A dalam kerangka acuan bumi, dan v' adalah kecepatan pesawat B dalam kerangka acuan bumi (yang diinginkan). Dalam hal ini, kita memiliki:

u = 0,8 C (karena pesawat A mendekati bumi) v = -0,6 C (karena pesawat B menjauhi bumi) c = kecepatan cahaya

Maka, kecepatan pesawat B menurut pilot A adalah:

v' = (-0,6 C - 0,8 C) / (1 - (-0,6 C)(0,8 C)/c^2) = -1,4 C / (1 + 0,48) = -0,944 C

Jadi, kecepatan pesawat B menurut pilot A adalah sekitar 0,944 kali kecepatan cahaya, dan arahnya berlawanan dengan arah gerak pesawat A. Perlu diperhatikan bahwa hasil ini bersifat relatif terhadap kerangka acuan bumi yang dipilih, dan jika kita memilih kerangka acuan yang berbeda, maka kecepatan yang dihitung bisa berbeda pula.