Penjelasan:

Diketahui:

Arus primer dan sekunder = 8:4 atau 2:1

Tegangan primer (Vp) = 200 V

Efisiensi (η) = 80% atau 0,8

Ditanyakan: Besar tegangan sekunder (Vs)

Langkah-langkah penyelesaian:

Gunakan rumus dasar trafo: Vp/Vs = Np/Ns, di mana Np adalah jumlah lilitan pada primer dan Ns adalah jumlah lilitan pada sekunder.

Karena rasio arus primer dan sekunder adalah 2:1, maka rasio jumlah lilitan juga 2:1. Jadi, Np/Ns = 2/1 atau Np = 2Ns.

Substitusikan Np = 2Ns ke rumus dasar trafo: Vp/Vs = Np/Ns, maka Vp/Vs = 2/1 atau Vs = Vp/2.

Gunakan efisiensi trafo untuk menghitung tegangan sekunder sebenarnya. Efisiensi trafo dinyatakan sebagai: η = Ps/Pp, di mana Ps adalah daya keluaran pada sekunder dan Pp adalah daya masukan pada primer.

Karena daya sama dengan perkalian tegangan dan arus, maka Ps = Vs x Is dan Pp = Vp x Ip, di mana Is adalah arus pada sekunder dan Ip adalah arus pada primer. Karena rasio arus primer dan sekunder adalah 2:1, maka Is = Ip/2.

Substitusikan Ps dan Pp ke rumus efisiensi: η = Ps/Pp = (Vs x Is)/(Vp x Ip), dan substitusikan Is = Ip/2, maka η = (Vs x Ip/2)/(Vp x Ip) = Vs/Vp x 1/2.

Diketahui efisiensi (η) = 80% atau 0,8, substitusikan nilai ini ke rumus efisiensi: 0,8 = Vs/Vp x 1/2, maka Vs/Vp = 0,8 x 2 = 1,6.

Substitusikan nilai Vp = 200 V ke rumus Vs/Vp = 1,6, maka Vs/200 = 1,6 atau Vs = 320 V.

Jadi, besar tegangan sekunder (Vs) adalah 320 V, atau pilihan jawaban B.