Jawaban:

Lihat di Penjelasan

Penjelasan:

Untuk menentukan perbedaan ketinggian (∆h) antara air dan minyak, kita perlu menggunakan hukum Archimedes yang menyatakan bahwa gaya apung (upthrust) yang diterima suatu benda di dalam fluida (air atau minyak) sama dengan berat fluida yang digeser oleh benda tersebut. Gaya apung ini dapat digunakan untuk menentukan massa jenis suatu benda.

Hukum Archimedes dapat dituliskan sebagai:

F_up = V_fluida * ρ_fluida * g

di mana:

F_up = gaya apung (N)

V_fluida = volume fluida yang digeser (m³)

ρ_fluida = massa jenis fluida (kg/m³)

g = percepatan gravitasi (m/s²)

Jika kita menganggap bahwa volume air dan minyak yang digeser sama, maka perbedaan ketinggian (∆h) antara air dan minyak dapat dihitung dengan persamaan:

∆h = (ρ_air - ρ_minyak ) * V * g / ρ_air

di mana :

∆h = perbedaan ketinggian (cm)

ρ_air = massa jenis air (kg/m³)

ρ_minyak = massa jenis minyak (kg/m³)

V = volume fluida yang digeser (m³)

Jika diisi dengan massa jenis air sebesar 1.000 kg/m³ dan massa jenis minyak sebesar 800 kg/m³, maka perbedaan ketinggian (∆h) antara air dan minyak adalah:

∆h = (1.000 - 800) * V * 9.8 / 1.000

∆h = 200 * V * 9.8 / 1.000 cm

Kita tidak dapat mengetahui perbedaan ketinggian tanpa mengetahui volume fluida yang digeser, karena volume fluida yang digeser tidak diketahui, maka tidak dapat dihitung dengan pasti perbedaan ketinggian (∆h) antara air dan minyak. Namun, dapat diketahui bahwa perbedaan ketinggian akan semakin besar jika volume fluida yang digeser semakin besar.

Perbedaan massa jenis antara air dan minyak sebesar 200 kg/m³, jika kita menganggap volume fluida yang digeser sama, perbedaan ketinggian (∆h) antara air dan minyak dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di atas. Namun, perlu diingat bahwa dalam kondisi nyata, volume fluida yang digeser tidak selalu sama dan juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti viskositas fluida, perbedaan suhu, dll.