BANTU SAY DONG NANTI SAYA FOLLOW : Oleh: Ustadz Rusdian

Berikut ini adalah pertanyaan dari suryadiadi085 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

BANTU SAY DONG NANTI SAYA FOLLOW :Oleh: Ustadz Rusdian Malik, buat santri-santri pesantren Al-Falah yg ada di rumah.

Santri tetaplah santri meski ia berada di rumah, tidak berada di dalam pondok pesantren.

Berikut identitas atau ciri khas seorang santri di kampung halaman saat ramadhan.

1. Tetap istiqomah mengerjakan sembahyang 5 waktu. Lebih utama jika ikut berjamaah di langgar atau mesjid.

2. Tadarrus, membaca al-Qur'an setiap hari, terutama di rumah. Paling tidak selama ramadhan bisa khotam satu kali (30 juz).

3. Tidak lagi terlihat aurat, tidak memakai celana pendek di atas lutut, baik saat keluar rumah maupun saat di dalam rumah saja.

4. Tidak malu memakai kupiah dan sarung saat keluar rumah, bahkan sebuah kebanggaan bisa men-syiarkan identitas kesantrian kepada masyarakat.

5. Menampakkan perubahan akhlak yg lebih baik, terutama kepada orang tua (mama dan abah). Tidak menjawab perkataan dengan "hah", " ah", "napa", " ya", namun menjadi "inggih", "puun". Tidak lagi berkata "aku" dan "ikam", sudah menjadi "ulun" dan "pian".

6. Tidak bermalas-malasan saat liburan di rumah, tidak tidur seharian, tidak kebanyakan nonton tipi, dan jangan terlalu lama megang hape, apalagi kalau cuma buat main game dan media sosial. Bahaya kalau udah kecanduan hape, bisa berdampak buruk bagi kejiwaaan.

7. Tetap beraktivitas membantu mama abah, seperti bantu-bantu masak dan cuci piring, menemani mama ke pasar atau berjualan, ikut abah ke sawah atau ke kebun, menyapu rumah, ngepel kaca dan lantai, dan lain-lain sebagainya.

8. Menyambung dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, terutama dengan mereka yg lebih tua semisal kai, nini, julak, paman, acil, sepupu. Mengunjungi rumah mereka, dan menziarahi kubur mereka (terutama ziarah di hari jumat). Juga kepada kawan-kawan sebaya, teman sekolah dulu, tetap menegur menyapa dengan sopan, tetap berkawan dan menunjukkan akhlakul karimah meskipun mereka ada yg berbeda agamanya.

9. Dan alangkah afdolnya mengamalkan i'tikaf di mesjid, berlama-lama di dalam mesjid, hati terpaut dengan rumah ibadah, sambil ikut pengajian dan melanjutkan tadarus al-Qur'an sendiri bahkan sambil tiduran pun tak mengapa.

BANTU TULISAKAN KE ARAB MELAYU YA BUKAN ARAB BIASA,


Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

بقلم: الأستاذ روسديان مالك لطلاب الفلاح الفلسطينيين الموجودين في المنزل.

لا يزال سانتري طلابًا على الرغم من وجودهم في المنزل ، وليس في المدرسة الداخلية الإسلامية.

فيما يلي هوية أو صفة السانتري في مسقط رأسه خلال شهر رمضان.

1. تبقى الاستقامة للصلاة 5 مرات في اليوم. وهذا أهم إذا دخلت في جماعة في المسجد أو في المسجد.

2. تادرس ، قراءة القرآن كل يوم وخاصة في المنزل. على الأقل خلال شهر رمضان يمكنك أداء الخطام مرة واحدة (30 جزء).

3. عدم وجود عري مرئي ، عدم وجود شورت فوق الركبة ، سواء عند مغادرة المنزل أو داخل المنزل فقط.

4. عدم الخجل من لبس الكوبية والرداء عند الخروج من المنزل حتى الاعتزاز بقدرتك على بث هوية الملكات للمجتمع.

5. يظهر تغييراً أخلاقياً أفضل ، خاصة للآباء (الأم والأب). لا يجيب على الكلمات بـ "ههه" ، "آه" ، "نابا" ، "نعم" ، لكنه يصبح "إنجيه" ، "بوون". لم يعد يقول "أنا" و "إيكام" ، فقد أصبح "أولون" و "بيان".

6. عدم التكاسل أثناء الإجازة في المنزل ، وعدم النوم طوال اليوم ، وعدم مشاهدة التايبي في الغالب ، وعدم الإمساك بالهاتف المحمول لفترة طويلة ، خاصة إذا كان ذلك لمجرد ممارسة الألعاب ووسائل التواصل الاجتماعي. الخطر هو أنه إذا كنت مدمنًا على الهاتف المحمول ، فقد يكون ذلك ضارًا لنفسيتك.

7. استمر في القيام بأنشطة لمساعدة والدتك ، مثل المساعدة في الطهي وغسل الأطباق ، ومرافقتها إلى السوق أو البيع ، والذهاب إلى الحقول أو الحديقة ، وكنس المنزل ، ومسح الزجاج والأرضية ، وما إلى ذلك.

8. قم بالربط وتقوية الروابط مع العائلة ، خاصة مع كبار السن مثل كاي ، نيني ، جولاك ، العم ، أسيل ، ابن العم. زيارة بيوتهم وزيارة قبورهم (خاصة مناسك يوم الجمعة). وأيضًا بالنسبة للأقران ، أصدقاء المدرسة القدامى ، الذين ما زالوا يلقون باللوم والترحيب بأدب ، ظلوا أصدقاء وأظهروا أخلاقًا جيدة على الرغم من اختلاف دياناتهم.

9. وكم هو ممتع ممارسة الاعتكاف في المسجد ، والبقاء في المسجد ، والالتصاق بدار عبادة ، والمشاركة في التلاوة والاستمرار في تلاوة القرآن نفسه حتى أثناء الاستلقاء. .

أفضل ما في الأمر هو أن هذه المقالة نُشرت في الأصل باللغة الإندونيسية

Penjelasan:

Indonesia

Arab

Oleh: Ustadz Rusdian Malik, buat santri-santri pesantren Al-Falah yg ada di rumah.

Santri tetaplah santri meski ia berada di rumah, tidak berada di dalam pondok pesantren.

Berikut identitas atau ciri khas seorang santri di kampung halaman saat ramadhan.

1. Tetap istiqomah mengerjakan sembahyang 5 waktu. Lebih utama jika ikut berjamaah di langgar atau mesjid.

2. Tadarrus, membaca al-Qur'an setiap hari, terutama di rumah. Paling tidak selama ramadhan bisa khotam satu kali (30 juz).

3. Tidak lagi terlihat aurat, tidak memakai celana pendek di atas lutut, baik saat keluar rumah maupun saat di dalam rumah saja.

4. Tidak malu memakai kupiah dan sarung saat keluar rumah, bahkan sebuah kebanggaan bisa men-syiarkan identitas kesantrian kepada masyarakat.

5. Menampakkan perubahan akhlak yg lebih baik, terutama kepada orang tua (mama dan abah). Tidak menjawab perkataan dengan "hah", " ah", "napa", " ya", namun menjadi "inggih", "puun". Tidak lagi berkata "aku" dan "ikam", sudah menjadi "ulun" dan "pian".

6. Tidak bermalas-malasan saat liburan di rumah, tidak tidur seharian, tidak kebanyakan nonton tipi, dan jangan terlalu lama megang hape, apalagi kalau cuma buat main game dan media sosial. Bahaya kalau udah kecanduan hape, bisa berdampak buruk bagi kejiwaaan.

7. Tetap beraktivitas membantu mama abah, seperti bantu-bantu masak dan cuci piring, menemani mama ke pasar atau berjualan, ikut abah ke sawah atau ke kebun, menyapu rumah, ngepel kaca dan lantai, dan lain-lain sebagainya.

8. Menyambung dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, terutama dengan mereka yg lebih tua semisal kai, nini, julak, paman, acil, sepupu. Mengunjungi rumah mereka, dan menziarahi kubur mereka (terutama ziarah di hari jumat). Juga kepada kawan-kawan sebaya, teman sekolah dulu, tetap menegur menyapa dengan sopan, tetap berkawan dan menunjukkan akhlakul karimah meskipun mereka ada yg berbeda agamanya.

9. Dan alangkah afdolnya mengamalkan i'tikaf di mesjid, berlama-lama di dalam mesjid, hati terpaut dengan rumah ibadah, sambil ikut pengajian dan melanjutkan tadarus al-Qur'an sendiri bahkan sambil tiduran pun tak mengapa.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh gaktoxicgaasik dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 14 Jul 21