pada gambar di bawah ini vernier caliver dalam pengukuran diameter

Berikut ini adalah pertanyaan dari anugerahdariallah100 pada mata pelajaran Fisika untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

pada gambar di bawah ini vernier caliver dalam pengukuran diameter dalam, berapakah hasil pengukurannya ?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jawaban::Cara Membaca Jangka Sorong – Fisika G10

October 1, 2020 Fisika, Mapel

Penjelasan;

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya.

Pada pembahasan kali ini, Quipper Blog akan mengajak Quipperian untuk belajar tentang cara membaca jangka sorong. Sebelum ke pembahasannya, Quipperian harus tahu bahwa keberadaan jangka sorong sangat membantu para ilmuwan untuk mengukur benda-benda yang berukuran kecil secara presisi.  

Jika kamu diminta mengukur diameter luar dan dalam suatu cincin secara tepat, dapatkah kamu hanya menggunakan mistar? Tentu tidak ya. Itulah mengapa jangka sorong sangat diperlukan dalam hal ini. Lalu, bagaimana cara membaca jangka sorong? Apakah sama dengan membaca mistar? Untuk tahu jawabannya, ikuti terus Quipper Blog ya.

Daftar Isi  Sembunyikan  

Pengertian Jangka Sorong

Bagian-Bagian Jangka Sorong

1. Rahang bawah

2. Rahang atas

3. Pengukur kedalaman (depth probe)

4. Skala utama rahang bawah

5. Skala utama rahang atas

6. Skala nonius rahang bawah

7. Skala nonius rahang atas

8. Pengunci

Cara Membaca Jangka Sorong

Hal-Hal yang Harus diperhatikan Saat Menggunakan Jangka Sorong

Contoh Soal 1

Contoh Soal 2

Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang lebih teliti daripada mistar. Ketelitian jangka sorong mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam suatu cincin, kedalaman bejana sempit, ketebalan pelat, dan sebagainya. Alat ini diciptakan oleh seorang ilmuwan asal Perancis, yaitu Pierre Vernier. Tak heran jika jangka sorong memiliki nama lain Vernier caliper.

Bagian-Bagian Jangka Sorong

Adapun bagian-bagian jangka sorong bisa Quipperian lihat di gambar berikut ini.

Berikut ini adalah keterangan gambar di atas.

1. Rahang bawah

Rahang bawah ini berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu objek. Misalnya saja mengukur diameter pipa atau cincin. Rahang luar memiliki dua bagian, yaitu rahang geser dan rahang tetap.

2. Rahang atas

Rahang atas jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda. Misalnya diameter pipa atau cincin. Sama seperti rahang bawah, rahang atas juga memiliki rahang geser dan rahang tetap.

3. Pengukur kedalaman (depth probe)

Pengukur kedalaman terletak di bagian ujung jangka sorong. Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu objek, misalnya kedalaman bejana sempit.

4. Skala utama rahang bawah

Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran, biasanya dalam satuan cm. Skala utama rahang bawah jangka sorong terdiri dari angka 0 – 17 cm dengan panjang setiap garis pendeknya 1 mm.

5. Skala utama rahang atas

Skala utama rahang atas fungsinya sama dengan skala utama rahang bawah, yaitu menunjukkan hasil pengukuran.

6. Skala nonius rahang bawah

Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang bawah yang menunjukkan ketelitian jangka sorong.

7. Skala nonius rahang atas

Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang atas yang menunjukkan ketelitian jangka sorong.

8. Pengunci

Pengunci berfungsi untuk menahan batang ukur agar skala tidak bergerak saat pengukuran.

Cara Membaca Jangka Sorong

Sebelum membaca jangka sorong, kamu harus meletakkan benda yang akan diukur di bagian rahang atas/bawah dengan cara dijepitkan. Lalu, tekan pengunci agar skalanya tidak bergerak selama proses pengukuran.

Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong di atas adalah sebagai berikut.

Perhatikan nilai yang ditunjuk oleh skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala utamanya adalah 2,4 cm.

Tentukan skala noniusnya dengan cara melihat skala nonius yang berhimpit dengan skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala nonius yang ditunjuk adalah 7. Artinya, 7 x ketelitian alat = 7 x 0,01 = 0,07 cm.

Gunakan persamaan berikut.

HP = Skala utama + Skala nonius

    = 2,4 + (7 x 0,01)

    = 2,47 cm

Hal-Hal yang Harus diperhatikan Saat Menggunakan Jangka Sorong

Agar hasil pengukuran bisa presisi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

Pastikan benda yang akan diukur benar-benar terjepit oleh rahang. Jangan sampai hanya di permukaannya saja agar skala yang ditunjukkan oleh hasil pengukurannya tepat.

Pastikan posisi angka nol dari skala ukur dan sejajar dengan muka rahang.

Hindari pembacaan hasil pengukuran saat alat belum dikunci. Hal itu bisa mengakibatkan ketidaktepatan hasil pengukuran karena skala akan bergerak.

Saat kamu mengukur benda yang mudah berubah bentuk oleh tekanan, misalnya ketebalan kayu, jangan tekan terlalu kuat menekan rahang ukurnya agar kayu tidak sampai rusak.

Agar pemahamanmu tentang jangka sorong semakin terasah, simak contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

Rudi mengukur diameter koin dengan jangka sorong dan diperoleh pembacaan seperti berikut.

Berdasarkan gambar di atas, tentukan hasil pengukuran diameter koin yang diperoleh Rudi!

Pembahasan:

Perhatikan garis yang berimpit pada skala

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh tanyuve dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 21 Jun 21