Empat mitos yg berkaitan dengan aktivitas menulis

Berikut ini adalah pertanyaan dari RehanBond9366 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Empat mitos yg berkaitan dengan aktivitas menulis

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Menulis Mengembangkan Kecerdasan

Menulis merupakan aktivitas yang kompleks. Dalam menulis dituntut mampu mengharmoniskan berbagai aspek seperti pengetahuan tantang topik yang akan dituliskan, kebiasaan menata isi tulisan secara runtut dan mudah dicerna, wawasan dan keterampilan meracik unsur-unsur bahasa sehingga tulisan menjadi enak untuk dibaca, serta kesanggupan menyajikan tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan. Untuk dapat menulis seperti itu, maka seorang calon penulis diantaranya memerlukan kemauan dan kemampuan mendengar, melihat, membaca dengan baik, memilah, memilih, mengolah, mengorganisasikan, menyimpan informasi yang diperoleh, menganalisis sebuah persoalan dari berbagai perspektif, memprediksi karakter dan kemampuan pembaca serta menata tulisan secara logis, runtut, dan mudah dipahami.

Dalam menulis terdapat 9 (sembilan) proses berpikir yaitu sebagai berikut;

Mengingat apa yang dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang tersimpan dalam rekaman ingatan seorang penulis berkenaan dengan apa yang ditulisnya.

Menghubungkan apa yang telah dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang berkaitan dengan sesuatu yang ditulis seseorang, sehingga berbagai informasi itu saling terkait satu sama lain dan membentuk satu keutuhan.

Mengorganisasikan informasi/pengetahuan yang dimiliki sehingga mempermudah penulis untuk mengingat dan menatanya dalam menulis.

Membayangkan ciri atau karakter dari apa yang telah diketahui dan dialamu sehingga tulisan menjadi lebih hidup.

Memprediksi atau meramalkan bagian tulisan selanjutnya, ketika menyusun bagian tulisan sebelumnya. Perilaku berpikir ini akan menjadikan tulisan yang dihasilkan mengalir dengan lancar, runtut, dan logis.

Memonitor atau memantau ketepatan tataan dan kaitan antar satu bagian tulisan dengan bagian tulisan yang lainnya.

Menggeneralisasikan bagian demi bagian informasi yang ditulis kedalam sebuah kesimpulan.

Menerapkan informasi atau sebuah kesimpulan yang telah disusun kedalam konteks yang baru.

Mengevalusai apakah seluruh informasi yang diperlukan dalam tulisan telah cukup memadai, memiliki hubungan yang erat satu sama lain sehingga membentuk suatu kesatuan tulisan yang sistematis dan logis, serta dikemas dalam penataan dan pemabahasan yang mudah dipahami dan menarik.

2. Menulis Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreatifitas

Dalam menulis, seseorang harus menyiapkan dan menyuplai sendiri segala sesuatunya seperti isi tulisan, pertanyaan dan jawaban, ilustrasi, pembahasan, serta penyajian tulisannya. Agar tulisan menjadi menarik dan enak dibaca maka apa yang ditulisakan harus ditata sedemikian rupa sehingga menjadi logis, sistematis, dan tidak membosankan. Nah, untuk menghasilkan tulisan seperti itu maka sangat diperlukan inisiatif dan kreativitas dari penulis. Penulis harus mencari, menemukan dan menata sendiri bahan atau informasi dari berbagai sumber yang terkait dengan topik yang akan ditulisnya. Berbagai aktivitas itu jika terus menerus dilatih, maka dengan sendirinya dipastikan akan dapat memicu tumbuhnya daya inisiatif dan kreativitas seorang penulis.

3. Menulis Menumbuhkan Kepercayaan Diri dan Keberanian

Betulkan dengan menulis akan menumbhkan keberanian? Saya ibaratkan disi menulis seperti orang yang sedang belajar mengemudi kendaraan. Orang yang telah mahir dalam mengemudikan mobil dan memiliki SIM tidak serta merta ia dapat mengemudikan mobil. Perlu adanya keberanian dan mampu menepis berbagai kekhawatiran seperti khawatir salah mengnjak gas, khawatir akan menyerempat kendaraan lain, menabrak, mati mesin di tengah jalan dan kekhawatiran lainnya.

Begitupun dengan menulis. Dalam menulis memerlukan keberanian. Berani menampilkan pemikirannya termasuk perasaan, cara pikir dan gaya tulisan serta keberanian menawarkannya kepada orang lain. Tepiskan kekhawatiran seperti malu jika hasilnya jelek, khawatir salah dalam menyampaikan sehingga menyinggung orang lain, khawatir tulisannya akan ditertawakan orang dan berbagai kecemasan lainnya.

4. Menulis Mendorong Kebiasaan serta Memupuk Kemampuan dalam Menemukan, Mengumpulkan, dan Mengorganisasikan Informasi

Penyebab orang gagal dalam menulis adalah karena ia sendiri tidak tahu apa yang akan ditulisnya. Ia tidak memiliki informasi yang cukup tentang topik yang akan ditulis, serta malas dalam mencari informasi yang diperlukan. Kondisi yang demikian ini akan mendorong seseorang untuk mencari, mengumpulkan, menyerap dan mempelajari informasi yang diperlukan dari berbagai sumber jika tidak ingin gagal dalam menulis. Dari sumber-sumber itu seseorang akan memperoleh informasi yang diperlukan dalam menulis.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh KingOfLele dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 03 Feb 22