Mengapa pemerintah menerapkan program intensifikasi pertanian?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari qoyumadhar pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Mengapa pemerintah menerapkan program intensifikasi pertanian?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

karena sumber daya mausia ada di pertanian.

Penjelasan:

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang menempatkan perekonomian utamanya pada sector pertanian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris sejak dulu karena lahan pertanian yang dimilikinya sangat luas yang didukung oleh kondisi iklim yang memadai.

Pada masa orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto dulu Indonesia pernah mengalami swasembada pangan. Swasembada pangan ini terjadi ketika hasil panen dari produk pertanian melebihi konsumsi masyarakat. Akibatnya, pangan itu harus diekspor keluar negeri, tentunya ini berdampak positif bagi negara dan rakyat. Indonesia melalui program Swasembada berasnya dikenal sebagai negara agraria pengimpor beras terbesar pada tahun 1966 dan mampu mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri melalui swasembada beras yang dilakukan pada tahun 1984.

Kesuksesan tersebutlah yang kemudian membawa Presiden Soeharto terlibat dalam konferensi ke-23 FAO, Pada 14 November 1985 (ARS dalam Permatasari dan Wijaya, 2018). Namun hal itu tidak bertahan lama. Pasca runtuhnya orde baru dan dimulainya masa reformasi, pertanian kita terlihat sangat lemah. Tentu ini menimbulkan pertanyaan pada diri kita mengapa hal ini bisa terjadi. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama mengapa pertanian Indonesia menjadi terbelakang saat ini.

1. Pola pikir yang rendah

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa pola pikir yang kita miliki masih sangat rendah. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih berpikir bahwa sukses hanya didapat Ketika menajdi seorang pegawai negeri sipil (PNS), akibatnya sector potensial yang lain menjadi tidak mendapat perhatian, terkhusus pada sector pertanian.

Kalau kita mendefenisikan uang sebagai kesuksesan, maka pertanian tidak bisa dianggap remeh. Pertanian akan mendatangkan banyak keuntungan apabila dikelolah dalam jumlah yang besar. Sayangnya, ini luput dari perhatian orang Indonesia dan malah bersaing pada penerimaan PNS.

2. Alih teknologi yang lambat dan pengetahuan akan pertanian masih rendah

Saat ini di berbagai belahan dunia, pertanian telah dikelolah dengan menggunakan teknologi modern. Taruhlah misalnya di Jepang dimana pertanian padinya sangat maju dan bahkan dengan dikelolah oleh satu orang pun bisa. Di indonesia sendiri IPTEK masih kurang banyak difungsikan.

Di daerah utara Sulawesi selatan misalnya, teknologi pertanian masih sangat kurang. Petani bahkan masih menggunakan teknologi kuno yaitu tangan dalam menanam dan memanen hasil pertanian seperti padi. Ini tentunya akan menghambat kemajuan pertanian kita. Selain itu pengetahuan juga cenderung masih kurang, misalnya dalam hal pembasmian hama. Petani kita masih banyak yang kurang tahu dan bahkan tidak diberi tahu bagaimana cara membasmi hama tanaman. Akibatnya, banyak yang mengalami gagal panen.

3. Peran pemerintah yang masih kurang

Pertanian di negara kita tentu saja tidak hanya diharapkan pada petani saja, tetapi juga kepada para pemangku kebijakan. Pemerintah harus bisa memberikan solusi yang dihadapi oleh para petani agar bisa mengembangkan lahan pertanian yang dimilikinya. Misalnya dalam hal permodalan. Petani di negeri kita cenderung merupakan petani skala kecil. Tentu pendapatannya pun tidak seberapa. Makanya pemerintah harus memfasilitasi rakyat agar pertanian bisa scale up.

Adanya keterbatasan modal yang dimiliki petani menagkibatkan peranan kredit menjadi sangat penting dalam produksi pertanian. Untuk dapat meningkatkan produktivitas usaha tani dan mengembangkannya, petani masih tetap membutuhkan kredit usaha tani dengan bunga yang rendah dan mudah diakses, khusunya bagi petani dengan lahan sempit dan petani penggarap, dan disinilah pemerintah yang diharapkan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi para petani yang tentu akan berdampak kembali pada negara nantinya. Petani makmur, maka negara pun akan makmur.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh limAu792 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 12 Jun 22