Ada beberapa asumsi dasar dan prinsip dasar akuntansi yang biasa digunakan dalam proses akuntansi, yaitu:

Going concern assumption: Asumsi bahwa perusahaan akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk menutup atau menjual aset-aset yang dimilikinya.

Monetary unit assumption: Asumsi bahwa transaksi ekonomi dapat diukur dengan uang, sehingga dapat membantu menghilangkan dampak inflasi atau deflasi pada laporan keuangan.

Time period assumption: Asumsi bahwa periode waktu tertentu (biasanya tahunan) digunakan sebagai acuan untuk mengukur dan menyajikan laporan keuangan.

Accrual basis of accounting: Prinsip bahwa transaksi ekonomi harus dicatat pada saat terjadi, bukan pada saat dana diterima atau dikeluarkan.

Conservatism principle: Prinsip bahwa pengakuan pendapatan dan beban harus ditunda sampai terdapat bukti yang cukup bahwa pendapatan dan beban tersebut sudah pasti terjadi.

Materiality principle: Prinsip bahwa informasi yang terdapat dalam laporan keuangan harus material atau penting bagi pemakai laporan keuangan.

Full disclosure principle: Prinsip bahwa semua informasi yang penting atau material harus disajikan secara lengkap dan jelas dalam laporan keuangan, agar pemakai laporan keuangan dapat memahami posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan secara keseluruhan.

Relevance principle: Prinsip bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus relevan dan bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

Comparability principle: Prinsip bahwa laporan keuangan harus dapat dibandingkan dari waktu ke waktu atau antara perusahaan yang berbeda, sehingga memudahkan pemakai laporan keuangan dalam melakukan analisis perbandingan.

Consistency principle: Prinsip bahwa metode akuntansi yang digunakan harus konsisten dari waktu ke waktu atau antara perusahaan yang berbeda, sehingga tidak ada perubahan yang tidak wajar dalam laporan keuangan