Dalam perekonomian tiga sektor yang terdiri dari sektor primer, sekunder, dan tersier, sistem pajak yang digunakan adalah sistem pajak tetap dan proporsional. Pajak tetap berarti jumlah pajak yang harus dibayar oleh individu atau perusahaan tetap sama, tanpa memperhatikan berapa banyak penghasilan yang diterima. Sementara itu, pajak proporsional berarti tarif pajak yang diterapkan tetap pada tingkat yang sama, tanpa memperhatikan besar atau kecilnya penghasilan.

Dalam sistem pajak tetap dan proporsional, keseimbangan dalam perekonomian dapat terjadi ketika pajak yang diterapkan tidak terlalu memberatkan salah satu sektor tertentu. Misalnya, jika pajak yang dikenakan pada sektor primer (pertanian, perikanan, pertambangan, dan lainnya) terlalu tinggi, maka hal ini dapat mengurangi daya beli masyarakat di sektor ini dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, jika pajak yang dikenakan pada sektor tersier (jasa) terlalu tinggi, hal ini dapat membuat biaya hidup menjadi mahal dan mengurangi daya beli masyarakat di sektor ini.

Dengan demikian, penting untuk mencari keseimbangan antara besarnya pajak yang diterapkan pada masing-masing sektor agar tidak merugikan satu sektor tertentu dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga kebijakan fiskal lainnya seperti pengeluaran pemerintah dan subsidi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan antar sektor dalam perekonomian tiga sektor.