Berkaitan dengan krisis moneter, berikut adalah faktor internal yang mendorong terjadinya hal tersebut:

• Defisit anggaran: adanya penggunaan uang untuk kegiatan belanja yang jauh lebih besar ketimbang penerimaan negara.
• Defisit neraca: aktivitas impor yang jauh lebih besar ketimbang ekspor yang menjadi biaya untuk membayar impor menjadi terlalu besar.
• Suku bunga tinggi: adanya suku bunga yang begitu tinggi membuat negara lain menjadi bimbang untuk melakukan investasi di Indonesia sehingga pendapatan Indonesia terus berkurang.
• Kebijakan: penciptaan peraturan dan kebijakan ekonomi yang tidak efektif.
• Korupsi: adanya penyalahgunaan uang negara yang membuat kas negara menjadi semakin sedikit.

Berkaitan dengan krisis moneter, berikut adalah faktor eksternal yang mendorong terjadinya hal tersebut:

• Perubahan suku bunga: adanya perubahan secara mendadak dari suku bunga global yang membuat negara luar yang sudah melakukan investasi di Indonesia mengambil kembali uangnya.
• Krisis atau perang: adanya konflik di negara lain yang membuat Indonesia kehilangan mitra ekspor.
• Perubahan harga: adanya perubahan pada harga barang baku yang membuat harga ekspor Indonesia meningkat dan menjadi semakin tidak menarik.

Pembahasan

Krisis moneter adalah situasi di mana kondisi ekonomi yang ada di suatu negara menjadi terpuruk. Ada beberapa karakteristik dari suatu negara yang sedang mengalami krisis moneter, seperti inflasi yang sangat tinggi, suku bunga yang terlalu tinggi, dan jumlah hutang tidak sehat yang terlalu besar. Krisis moneter yang pernah dialami oleh Indonesia terjadi pada tahun 1998 yang membuat harga Rupiah sangat lemah.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang sistem moneter yomemimo.com/tugas/935211
2. Materi tentang kebijakan moneter yomemimo.com/tugas/4810198
3. Materi tentang krisis moneter 1998 yomemimo.com/tugas/2433366

Detail jawaban

Kelas: 11

Mapel: Ekonomi

Bab: -

Kode: 11.12

#AyoBelajar #SPJ2