Kebijakan kurs adalah salah satu kebijakan moneter yang dilakukan oleh sebuah negara untuk mempengaruhi nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang negara lain. Di Korea Selatan, kebijakan kurs biasanya dilakukan oleh Bank of Korea (BOK) yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di negara tersebut.

Salah satu contoh kebijakan kurs yang dilakukan oleh Korea Selatan adalah intervensi pasar valuta asing. Pada bulan Maret 2020, BOK melakukan intervensi untuk memperkuat kurs won Korea Selatan terhadap dolar AS yang saat itu mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. Dalam intervensi tersebut, BOK membeli dolar AS dan menjual won Korea Selatan di pasar valuta asing, sehingga permintaan terhadap won meningkat dan nilai tukarnya pun terstabilisasi.

Selain intervensi pasar valuta asing, kebijakan kurs lain yang dilakukan oleh Korea Selatan adalah pengendalian suku bunga. Pada bulan Maret 2021, BOK menahan suku bunga acuan di level rendah sebesar 0,5 persen untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tekanan inflasi, sehingga dapat mempengaruhi nilai tukar won Korea Selatan terhadap mata uang negara lain.

Dengan demikian, kebijakan kurs merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter yang penting bagi Korea Selatan dalam mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Kebijakan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi pasar valuta asing, pengendalian suku bunga, atau instrumen kebijakan moneter lainnya yang ditetapkan oleh Bank of Korea.