Jelaskan prinsip materiality dalam penyusunan laporan keuangan??

Berikut ini adalah pertanyaan dari aisyah5971 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Jelaskan prinsip materiality dalam penyusunan laporan keuangan??

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Prinsip Materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatattan akuntansi secara material atau bernilai. Artinya, suatu informasi akuntansi punya nominal dan bisa dijual.

Seperti halnya konservatisme, prinsip materialitas (materiality principle) adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi, Prinsip tersebut menganggap bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat, tanpa memedulikan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. Materialitas berfungsi sebagai pedoman implisit bagi akuntan dalam hal apa yang sebaiknya diungkapkan dalam laporan keuangan, sehingga memungkinkan akuntan tersebut untuk memutuskan apa yang tidak penting atau apa yang tidak menjadi masalah berdasarkan biaya pencatatan, akurasi laporan keuangan, dan relevansi bagi pengguna.

Pembahasan

Laporan keuangan merupakan bagian penting untuk sebuah perusahaan, sehingga laporan keuangan harus menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Dalam hal ini laporan keuangan harus memiliki keakuratan, agar informasi dalam laporan keuangan dapat bermanfaat untuk keberlangsungan perusahaan.

Prinsip akuntansi yang digunakan diharapkan mampu menciptakan kesesuaian antara pengguna akuntansi yang satu dengan yang lain. Prinsip akuntansi ini dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan akuntansi, mulai dari melakukan pencatatan atau jurnal umum hingga menghasilkan laporan keuangan, sehingga tidak menyebabkan perbedaan pandangan. Dengan adanya prinsip akuntansi ini maka informasi keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan. Prinsip akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Prinsip Biaya
  2. Prinsip Pendapatan
  3. Prinsip pengaitan
  4. Prinsip Objektivitas
  5. Prinsip konsistensi
  6. Prinsip Pengungkapan Penuh
  7. Prinsip konservatisme
  8. prinsip materialitas
  9. Prinsip Keseragaman Dan Komparabilitas

Setiap negara memiliki prinsip yang berbeda dalam melakukan kegiatan akuntansi nya, dikarenakan setiap negara memiliki kebutuhan yang berbeda dan juga perbedaan tersebut dipengaruhi oleh banyak hal.

Prinsip Materialitas

Informasi dianggap material jika informasi tersebut mempunyai efek yang signifikan terhadap keputusan manajemen.

Materialitas merupakan konsep yang kadang agak sulit dipahami karena tergantung pada:

  • Jumlah/besaran hal yang terkait,
  • Sifat hal terkait,
  • Gabungan antara jumlah serta sifat hal tersebut.

Ketika mempertimbangkan besaran, item tersebut harus dibandingkan dengan mempergunakan besaran dasar pembanding yang sesuai.

Berikut ini adalah contoh besaran yang harus dipergunakan:

  • Item pendapatan atau biaya harus dibandingkan dengan jumlah total pendapatan atau biaya sesuai dengan klasifikasi masing-masing; dan juga harus dibandingkan dengan kelebihan pendapatan dikurangi biaya untuk tahun berjalan;
  • Item-item  neraca harus dibandingkan dengan sub total klasifikasi neraca yang sesuai dan juga harus dibandingkan dengan aktiva bersih;
  • Perbandingan di atas harus dikategorisasi dengan batasan-batasan persentase, semisal:

10% atau lebih dari jumlah/besaran pembanding harus dianggap material, kecuali terdapat bukti yang menunjukkan sebaliknya;  Kurang dari 10% dari jumlah/besaran pembanding akan dianggap tidak material, kecuali terdapat bukti yang menunjukkan sebaliknya.  Ketika menentukan sifat atau karakteristik sebuah item, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan:

  • Persyaratan perundang-undangan. Margin kesalahan yang diijinkan pada pengungkapan item ssuai persyaratan hukum pajak mungkin kecil atau bahkan tidak ada.
  • Material secara/dalam prinsip. Meskipun dalam jumlah kecil, perlu untuk dipertimbangkan sebagai material jika memang item tersebut terkait dengan prinsip dan kebijakan akuntansi.
  • Tingkat estimasi/perkiraan. Item-item yang mampu diukur dengan tepat (misalnya untuk item moneter) akan diukur dengan tingkat estimasi yang lebih kecil daripada item-item yang diukur berdasarkan estimasi dan asumsi (seperti dalam kasus valuasi saham atau depresiasi).
  • Item non-pengulangan atau kejadian alam luar biasa. Item ini akan menjadi lebih material dalam hal pengungkapan dibanding item yang timbul dari kegiatan biasa organisasi.

Pelajari Lebih Lanjut

  1. Materi tentang prinsip dasar akuntansi yomemimo.com/tugas/11950642
  2. Materi tentang  pengertian akuntansi yomemimo.com/tugas/415344
  3. Materi tentang jenis-jenis akuntansi yomemimo.com/tugas/3008611

Detil Jawaban

Kelas: 12

Mapel: Ekonomi

Bab: 3

Kode: 12.12.3

Kata kunci: akuntansi, prinsip akuntansi, ekonomi

Prinsip Materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatattan akuntansi secara material atau bernilai. Artinya, suatu informasi akuntansi punya nominal dan bisa dijual.Seperti halnya konservatisme, prinsip materialitas (materiality principle) adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi, Prinsip tersebut menganggap bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat, tanpa memedulikan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. Materialitas berfungsi sebagai pedoman implisit bagi akuntan dalam hal apa yang sebaiknya diungkapkan dalam laporan keuangan, sehingga memungkinkan akuntan tersebut untuk memutuskan apa yang tidak penting atau apa yang tidak menjadi masalah berdasarkan biaya pencatatan, akurasi laporan keuangan, dan relevansi bagi pengguna.PembahasanLaporan keuangan merupakan bagian penting untuk sebuah perusahaan, sehingga laporan keuangan harus menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Dalam hal ini laporan keuangan harus memiliki keakuratan, agar informasi dalam laporan keuangan dapat bermanfaat untuk keberlangsungan perusahaan.Prinsip akuntansi yang digunakan diharapkan mampu menciptakan kesesuaian antara pengguna akuntansi yang satu dengan yang lain. Prinsip akuntansi ini dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan akuntansi, mulai dari melakukan pencatatan atau jurnal umum hingga menghasilkan laporan keuangan, sehingga tidak menyebabkan perbedaan pandangan. Dengan adanya prinsip akuntansi ini maka informasi keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan. Prinsip akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:Prinsip BiayaPrinsip PendapatanPrinsip pengaitanPrinsip ObjektivitasPrinsip konsistensiPrinsip Pengungkapan PenuhPrinsip konservatismeprinsip materialitasPrinsip Keseragaman Dan KomparabilitasSetiap negara memiliki prinsip yang berbeda dalam melakukan kegiatan akuntansi nya, dikarenakan setiap negara memiliki kebutuhan yang berbeda dan juga perbedaan tersebut dipengaruhi oleh banyak hal.
Prinsip MaterialitasInformasi dianggap material jika informasi tersebut mempunyai efek yang signifikan terhadap keputusan manajemen.
Materialitas merupakan konsep yang kadang agak sulit dipahami karena tergantung pada:
Jumlah/besaran hal yang terkait,
Sifat hal terkait,
Gabungan antara jumlah serta sifat hal tersebut.
Ketika mempertimbangkan besaran, item tersebut harus dibandingkan dengan mempergunakan besaran dasar pembanding yang sesuai.
Berikut ini adalah contoh besaran yang harus dipergunakan:
Item pendapatan atau biaya harus dibandingkan dengan jumlah total pendapatan atau biaya sesuai dengan klasifikasi masing-masing; dan juga harus dibandingkan dengan kelebihan pendapatan dikurangi biaya untuk tahun berjalan;
Item-item  neraca harus dibandingkan dengan sub total klasifikasi neraca yang sesuai dan juga harus dibandingkan dengan aktiva bersih;
Perbandingan di atas harus dikategorisasi dengan batasan-batasan persentase, semisal:
10% atau lebih dari jumlah/besaran pembanding harus dianggap material, kecuali terdapat bukti yang menunjukkan sebaliknya;  Kurang dari 10% dari jumlah/besaran pembanding akan dianggap tidak material, kecuali terdapat bukti yang menunjukkan sebaliknya.  Ketika menentukan sifat atau karakteristik sebuah item, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan:
Persyaratan perundang-undangan. Margin kesalahan yang diijinkan pada pengungkapan item ssuai persyaratan hukum pajak mungkin kecil atau bahkan tidak ada.
Material secara/dalam prinsip. Meskipun dalam jumlah kecil, perlu untuk dipertimbangkan sebagai material jika memang item tersebut terkait dengan prinsip dan kebijakan akuntansi.
Tingkat estimasi/perkiraan. Item-item yang mampu diukur dengan tepat (misalnya untuk item moneter) akan diukur dengan tingkat estimasi yang lebih kecil daripada item-item yang diukur berdasarkan estimasi dan asumsi (seperti dalam kasus valuasi saham atau depresiasi).
Item non-pengulangan atau kejadian alam luar biasa. Item ini akan menjadi lebih material dalam hal pengungkapan dibanding item yang timbul dari kegiatan biasa organisasi.Pelajari Lebih Lanjut
Materi tentang prinsip dasar akuntansi https://brainly.co.id/tugas/11950642 Materi tentang  pengertian akuntansi https://brainly.co.id/tugas/415344Materi tentang jenis-jenis akuntansi https://brainly.co.id/tugas/3008611Detil Jawaban
Kelas: 12Mapel: EkonomiBab: 3Kode: 12.12.3Kata kunci: akuntansi, prinsip akuntansi, ekonomi

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dsabella96 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 27 Apr 19