Nilai titik impas atau break even point dari biaya tersebut adalah Rp. 202.500.000

Penjelasan dan langkah-langkah :

Break Even Point atau BEP adalah suatu titik impas atau balik modal dalam suatu usaha, BEP biasanya dijadikan suatu tolak ukur keberhasilan dalam usaha apakah usaha tersebut memperoleh keuntungan atau kerugian. Sehingga BEP dapat diartikan sebagai suatu kondisi saat jumlah laba atau keuntungan dan biaya berada pada satu titik yang sama atau seimbang sehingga tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian.

Dalam BEP terdapat beberapa komponen penting diantaranya :

1. Biaya Tetap adalah biaya yang bersifat tetap yang harus selalu ada dalam setiap proses produksi, biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang atau jasa yang diproduksi.

2. Biaya Variabel adalah biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besar kecilnya output yang dihasilkan.

3. Harga Jual

4. Pendapatan

RUMUS BEP :

BEP dalam unit  = Biaya tetap ÷ (Harga jual - Biaya variabel)

BEP dalam rupiah = Biaya tetap ÷ (1 - ((Biaya variabel ÷ Harga jual))

Diketahui :

Biaya Tetap = Rp. 40.500.000

Biaya Variabel = Rp. 8.000

Harga jual = Rp. 10.000

Kapasitas produksi maksimal adalah 2.000 karung.

Ditanya : Berapa hasil BEP dalam rupiah?

Jawab :

BEP = Biaya tetap ÷ (1 - ((Biaya variabel ÷ Harga jual))

BEP = Rp. 40.500.000 ÷ (1 - (Rp. 8.000  ÷ Rp. 10.000))

BEP = Rp. 40.500.000 ÷ (1 - 0,8)

BEP = Rp. 40.500.000 ÷ 0,2

Bep = Rp. 202.500.000

Sehingga nilai titik impas atau break even point dari biaya tersebut adalah Rp. 202.500.000.  

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang materi fungsi BEP pada yomemimo.com/tugas/5028106

#BelajarBersamaBrainly #SPJ4