mengapa Angka kemiskinan bisa mempengaruhi angka kemiskinan nasional?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari pudidiperjuangan pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Mengapa Angka kemiskinan bisa mempengaruhi angka kemiskinan nasional?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Abstract

Kemiskinan sering dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup, dan merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh sebagian besar negara sedang berkembang serta merupakan salah satu indikator ekonomi untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Jumlah penduduk miskin di Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 1976 penduduk miskin sekitar 54,2 juta jiwa. Angka ini pada tahun 1980 berkurang hingga menjadi sekitar 42,3 juta jiwa (sekitar 32,8 juta jiwa di perkotaan, dan sekitar 9,5 juta jiwa di pedesaan), atau berkurang sekitar 21,95 persen dari tahun 1976. Pada tahun 1990 jumlah penduduk miskin berkurang hingga menjadi sekitar 27,2 juta jiwa, atau berkurang sekitar 35,69 persen dari tahun 1980. Namun, pada tahun 2002 jumlah penduduk miskin kembali meningkat hingga menjadi sekitar 38,4 juta jiwa dan pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin menurun hingga menjadi sekitar 37.17 juta jiwa. Fluktuasi jumlah penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti terjadinya krisis ekonomi, pertambahan jumlah penduduk tiap tahun, pengaruh kebijakan pemerintah dan sebagainya. Penelitian ini betujuan (1) Mendeskripsikan keadaan kemiskinan di Indonesia dan (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia. Sedangkan sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Perpustakaan LSI IPB. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisa data-data kemiskinan yang telah diperoleh adalah analisis panel data dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2000 dan E-Views 5.1. Hasil analisa menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) memiliki nilai koefisien 773.3819, artinya apabila tingkat pengangguran meningkat sebesar 1 persen, maka jumlah penduduk miskin akan meningkat sebesar 773.3819 jiwa. Ini berarti terjadi korelasi yang positif antara TPT dan tingkat kemiskinan. hal tersebut sesuai dengan hipotesis, bahwa tingkat pengangguran memiliki korelasi yang positif dengan tingkat kemiskinan. Variabel Pendapatan Perkapita (PP) berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan dan memiliki hubungan yang negatif. Nilai probabilitas (pvalue) sebesar 0.0000 dan koefisien yang diperoleh sebesar -0.044023, artinya apabila PP meningkat sebesar 100 rupiah maka jumlah penduduk miskin menurun sebesar 4,4023 jiwa. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa pendapatan memiliki korelasi yang negatif terhadap tingkat kemiskinan. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita maka angka kemiskinan akan menurun. Variabel Angka Melek Huruf (AMH) sebagai indikator tingkat pendidikan berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan yang negatif terhadap tingkat kemiskinan dengan nilai probabilitas (p-value) 0.0000. Koefisien AMH yang diperoleh sebesar -23495.01, artinya apabila AMH meningkat sebesar 1 persen, maka jumlah penduduk miskin akan menurun sebesar 23495.01 jiwa. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis bahwa AMH berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa indikator jumlah penduduk miskin, persentase penduduk miskin, Indeks Kedalaman Kemiskinan serta Indeks Keparahan Kemiskinan menunjukan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia untuk periode 2002-2004 semakin membaik. Tinggi rendahnya tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia salah satunya tergantung dari pendapatan yang diterima oleh masyarakat, pengeluaran penduduk terhadap pendidikan serta tergantung pada kebijakan pemerintah dalam menurunkan tingkat pengangguran. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah provinsi-provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi perlu diberi perhatian lebih besar oleh pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan melalui peningkata kualitas pendidikan seperti penambahan anggaran Dana BOS tanpa mengabaikan provinsi-provinsi lainya. Pemerintah harus memaksimalkan kinerjanya yang terfokus kepada penduduk miskin melalui penambahan tingkat kesempatan kerja melalui proyek-proyek padat karya, atau dengan peningkatan kemampuan tenaga.

Penjelasan:

saya tidak tau benar/salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mochizu dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 24 Apr 22