Berikut ini adalah pertanyaan dari dinaaradin628 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
parafrase lalu dikembangkan menjadi cerpen. Cerpen harus memiliki unsur intrinsik
seperti tokoh, setting, alur, sudut pandang, dan amanat. Catatan: parafrase tidak perlu
ditampilkan cukup tampilkan cerpen yang sudah jadi saja.
Kenangan dan Kesepian
Karya Rendra
Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa
sawah dan bambu.
Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya.
Jalanan berdebu tak berhati
lewat nasib menatapnya.
Cinta yang datang
burung tak tergenggam.
Batang baja waktu lengang
dari belakang menikam.
Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Cerpen dari puisi Kenangan dan Kesepian karya Rendra.
20 tahun sudah berlalu sejak kejadian kelam itu. Kejadian yang merenggut seluruh rasa bahagiaku. Kejadian yang membuatku terpaksa menjemput rasa takut untuk kembali ke rumah kedua orang tuaku. Meskipun berkali-kali tugas kantor membawaku ke kampung halaman, tak pernah sekalipun aku mau melewati jalanan depan rumahku itu.
20 tahun lalu..
Aku adalah seorang perempuan yang lahir dan besar di Wates, Yogyakarta. Perkenalkan namaku Dinda. Ayah dan Ibuku sama-sama berasal dari sana. Semuanya indah, sampai suatu hari aku menemukan ketakutanku.
Saat kuliah, aku memilih untuk tinggal di kost dekat kampus. Sebab jarak tempuh rumahku dan kampus sangat jauh sekitar 30 km. Aku harus menghabiskan waktu 30 menit untuk sampai ke kampus.
Di semester akhir, aku disibukan dengan tugas akhir dan organisasi yang aku ikuti. Sampai berbulan-bulan aku tak memiliki waktu untuk menengok ayah dan ibu. Teknologi komunikasi pada masa itu juga belum mumpuni. Pada saat itu kami hanya bisa bertukar pesan, itu pun dibatasi jika tidak mau boros uang pulsa.
Sampai suatu malam, saat aku berada di kamar kost ada telepon masuk. Nomornya berasal dari kepala desa di kampungku.
“Mbak, kamu bisa pulang sekarang?”
“Malam pak, ada apa ya?” tanyaku bingung.
“Ada kabar duka dari ayah dan ibumu. Lebih baik kamu pulang.”
Saat itu juga aku dipenuhi rasa khawatir. Hingga akhirnya aku langsung memacu roda motorku untuk kembali ke rumah. Ku temui rumah tua dengan pagar batu sudah sangat ramai, namun tidak kutemui ayah dan ibuku. Aku hanya melihat darah berceceran.
“Mbak, kita sudah sampai di desa Wates, mau saya turunkan di mana?”
“Oh di ruko depan itu saja pak”
Setelah sampai, aku membayar ongkos taksi itu. Lamunanku kini menjadi nyata di depanku. Ruko ini dulunya adalah rumah ayah dan ibuku. Tempatku pulang, sampai ayah dan ibu tiada. Ayah dan ibuku menjadi korban pencurian dan pembunuhan. Pada saat itu aku hampir kehilangan semuanya, orang tua yang aku sayangi hingga peninggalan mereka untukku melanjutkan masa depan.
Berat rasanya melihat kenanganku yang kini di depan mataku. Namun akhirnya setelah sekian lama, aku berani menginjakan kaki di sini lagi. Ruko ini sudah terbangun indah. Untungnya aku kenal dengan orang yang sudah menempati ruko ini. Aku disambut hangat olehnya. Sembari tersenyum pada Pak Eko, si pemilik ruko ini aku membatin.
“Ayah, ibu, anakmu sudah pulang lagi ke rumah. Bahagialah di sana karena saat ini aku sudah berani menghadapi masa kelamku. Rumah tua tempatku mengenal rasa bahagia dan sepi sekaligus sudah memberikan manfaat untuk orang lain.”
Pembahasan
Unsur intrinsik pada cerpen di atas adalah:
- Tokoh: Dinda.
- Setting: Yogyakarta di tahun 2016.
- Alur: Mundur.
- Sudut pandang: orang pertama
- Amanat: Berani menghadapi luka lama.
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang unsur ekstrinsik dan intrinsik yomemimo.com/tugas/2191708
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ1
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Alvintaa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 23 Sep 22