Jawaban: Contoh kasus produk atau perusahaan dan ditetapkan posisinya sebagai market leader, challenger, follower dan nicher dapat kita lihat pada satu produk yang sama. Contohnya pada produk mi instan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari web top brand 2021, market leader mi instan adalah Indomie dengan pangsa pasar 72,9%. market challenger adalah mie Sedap dengan pangsa pasar 15,2% dan posisi market follower diduduki Sarimie dan Supermie. Adapun market nicher adalah produk mie instan dengan cita rasa Korea seperti Buldak ramen, Kimchi dan beberapa produk serupa.

Penjelasan: Dalam pemetaan persaingan produk atau perusahaan, dikenal beberapa posisi produk (atau perusahaan) yakni :

1. Market Leader (pemimpin pasar) merupakan produk atau perusahaan yang memiliki pangsa pasar paling besar. Umumnya mereka memegang 40% dari pangsa pasar serta menjadi sasaran para pesaingnya untuk meniru dan menyerang. Sebagai contoh ketika Indomie mengeluarkan varian rasa Rendang, mie Sedap kemudian menyerang dengan meluncurkan varian rasa Salero Padang.
2. Market Challenger (penantang pasar) merupakan produk atau perusahaan pangsa pasarnya berada tepat di bawah market leader. Strategi yang umumnya digunakan oleh para market challenger adalah strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Ketika market leader mengeluarkan varian produk baru, perusahaan market challenger dengan segera dan tidak malu-malu akan meluncurkan produk yang sama atau "mirip" dengan produk dari market leader.
3. Market Follower (pengikut pasar) merupakan produk atau perusahaan yang mengambil posisi "bermain aman". Mereka tidak mau mengusik atau menyerang pangsa pasar dari market leader. Mereka cukup puas dengan posisi dan pangsa pasar yang telah dimiliki.
4. Market Nicher (ceruk pasar) merupakan produk atau perusahaan yang membidik suatu target pasar tertentu. Sekali pun cenderung kecil, tapi target pasar ini memiliki kekuatan besar dibanding keseluruhan pangsa pasar. Dalam kasus mie instan misalnya, merek-merek seperti Kimchi, Shrimp Big Bowl menargetkan para pecinta K-Pop sebagai konsumen mereka. Dimana para pecinta K-Pop ini merupakan ceruk pasar dimana jumlah mereka sedikit tapi memiliki kekuatan (daya beli) lebih besar keseluruhan pangsa pasar.