Pencetakan uang dilakukan agar dapat menggerakkan perekonomian yang sedang lesu. Efek dari pencetakan uang yaitu naiknya inflasi yang akan membuat uang yang bereda menjadi tidak berharga.

Pembahasan:

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama periode waktu tertentu. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yaitu penurunan harga komoditas secara umum dan terus menerus.

Inflasi dihitung oleh Biro Statistik Federal (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga  satu atau dua komoditas saja bukanlah inflasi kecuali jika kenaikan itu meluas ke komoditas lain (atau menyebabkan harga naik).

Pengukuran CPI

Berdasarkan klasifikasi tujuan konsumsi pribadi, CPI dibagi menjadi tujuh kelompok pengeluaran.  

1. Sembako.
2. Makanan, minuman dan rokok yang dimasak.
3. Perumahan.
4. Pakaian.
5. Kesehatan.
6. Pendidikan dan olahraga.
7. Transportasi dan komunikasi.

Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pada akhirnya bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pentingnya pengendalian inflasi bermula dari pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan fluktuatif berdampak buruk pada situasi sosial ekonomi masyarakat.

Pertama, inflasi yang tinggi semakin menurunkan pendapatan riil masyarakat, menurunkan taraf hidup masyarakat  dan pada akhirnya membuat semua orang, terutama yang miskin, menjadi miskin.

Kedua, inflasi yang bergejolak menyebabkan ketidakpastian pengambilan keputusan antar pelaku ekonomi. Pengalaman  menunjukkan bahwa inflasi yang bergejolak memperumit pilihan masyarakat tentang konsumsi, investasi, dan produksi, yang memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, inflasi domestik yang lebih tinggi dari negara tetangga dapat membuat suku bunga riil domestik  tidak kompetitif dan menekan nilai rupiah. Keempat, pentingnya stabilitas harga terkait SSK (referensi).

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang uang pada link brainly.com/question/16978209

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1