Sistem Ekonomi Tradisional: Sistem ekonomi yang berbasis pada kebiasaan dan adat-istiadat masyarakat. Produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan sesuai dengan cara yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sistem Ekonomi Komando: Sistem ekonomi yang dikuasai oleh negara atau pemerintah, dimana produksi dan distribusi diatur oleh perencanaan sentral.

Sistem Ekonomi Pasar: Sistem ekonomi yang didasarkan pada mekanisme pasar, dimana harga dan jumlah barang dan jasa ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu permintaan dan penawaran.

Sistem Ekonomi Campuran: Sistem ekonomi yang menggabungkan elemen dari sistem ekonomi pasar dan komando. Ada beberapa kebijakan pemerintah yang mengatur pasar, seperti pajak, subsidi, dan regulasi.

Sistem Ekonomi Kolaboratif: Sistem ekonomi yang berbasis pada kerja sama antara individu atau kelompok, dimana mereka berbagi sumber daya dan keuntungan secara adil.

Sistem Ekonomi Berkelanjutan: Sistem ekonomi yang memprioritaskan keseimbangan antara kepentingan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Tujuannya adalah untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan mempromosikan kesejahteraan sosial.

Sistem Ekonomi Islami: Sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan, keberdayaan ekonomi, dan pembagian keuntungan yang adil. Sistem ini melarang riba (bunga), spekulasi, dan kegiatan ekonomi yang tidak menghasilkan manfaat sosial.

Sistem Ekonomi Digital: Sistem ekonomi yang berbasis pada teknologi digital, seperti e-commerce, blockchain, dan kecerdasan buatan. Sistem ini memungkinkan transaksi yang lebih efisien dan cepat, serta terciptanya pasar yang lebih terdesentralisasi.