1. Nilai MPCadalah0,8.
2. Konstanta a adalah 0,15.
3. Pendapatan nasional yang impas dengan konsumsi adalah Rp 850 trilyun.
4. Pendapatan nasional keseimbangan adalah Rp 1.200 trilyun.
5. Inflationary gapadalahRp 200 trilyun.
6. Jika KPN adalah Rp 900 trilyun, maka deflationary gap adalah -Rp 300 trilyun.

Penjelasan dnegan langkah-langkah:

Diketahui:

MPS adalah 0,2 dan pendapatan nasional adalah Rp 1.000 trilyun dan konsumsi nasional adalah Rp 850 trilyun serta investasi adalah Rp 150 trilyun.

Ditanya:

1.MPC

2.Konstanta a

3.Pendapatan nasional yang impas dengan konsumsi

4.Pendapatan nasional keseimbangan

5.Inflationary/Deplationary gap jika KPN 1.200 trilyun

6.Inflationary/Deflationary gap jika KPN 900 trilyun

Jawab:

MPC adalah proporsi dari tambahan pendapatan yang digunakan untuk meningkatkan konsumsi. Jika MPS adalah 0,2, maka MPC adalah 1 - MPS, yaitu 1 - 0,2 = 0,8.

Konstanta a adalah proporsi pendapatan nasional yang digunakan untuk investasi. Dari data yang diberikan, investasi adalah Rp 150 trilyun, sehingga konstanta a adalah investasi dibagi pendapatan nasional, yaitu Rp 150 trilyun / Rp 1.000 trilyun = 0,15.

Pendapatan nasional yang impas dengan konsumsi adalah pendapatan nasional yang memungkinkan konsumsi sebesar pendapatan nasional tersebut. Jika konsumsi adalah Rp 850 trilyun, maka pendapatan nasional yang impas dengan konsumsi adalah Rp 850 trilyun.

Pendapatan nasional keseimbangan adalah pendapatan nasional yang memungkinkan tingkat konsumsi dan investasi yang sama dengan pendapatan nasional tersebut. Dengan menggunakan rumus:

Pendapatan nasional keseimbangan = konsumsi / (1 - MPC) + investasi / a

Maka, pendapatan nasional keseimbangan adalah Rp 850 trilyun / (1 - 0,8) + Rp 150 trilyun / 0,15 = Rp 1.200 trilyun.

Inflationary gap adalah selisih antara pendapatan nasional keseimbangan dan pendapatan nasional yang sebenarnya. Jika KPN (pendapatan nasional yang sebenarnya) adalah Rp 1.200 trilyun, maka inflationary gap adalah Rp 1.200 trilyun - Rp 1.000 trilyun = Rp 200 trilyun. Ini menunjukkan bahwa terdapat kelebihan pendapatan nasional sebesar Rp 200 trilyun yang akan menyebabkan inflasi jika tidak dikompensasi dengan pengurangan tingkat konsumsi atau investasi.

Deflationary gap adalah selisih antara pendapatan nasional yang sebenarnya dan pendapatan nasional keseimbangan. Jika KPN adalah Rp 900 trilyun, maka deflationary gap adalah Rp 900 trilyun - Rp 1.200 trilyun = -Rp 300 trilyun. Ini menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pendapatan nasional sebesar Rp 300 trilyun yang akan menyebabkan deflasi jika tidak dikompensasi dengan peningkatan tingkat konsumsi atau investasi.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang MPS pada link yomemimo.com/tugas/4543741

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1