Penjelasan:

Pendapat yang menyatakan bahwa pihak yang berkuasa memiliki wewenang yang besar akan mendominasi pihak-pihak yang lemah sesuai dengan teori kekuasaan (power theory). Menurut teori kekuasaan, kekuasaan adalah faktor penting dalam hubungan sosial dan politik, di mana individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan yang lebih besar dapat mempengaruhi keputusan dan perilaku orang lain dalam lingkup yang lebih besar.

Dalam hal ini, pihak yang berkuasa memiliki kontrol terhadap sumber daya, informasi, atau kelembagaan tertentu yang memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan dan mempengaruhi pihak-pihak yang lemah. Dalam situasi di mana kekuasaan tidak seimbang, pihak yang memiliki kekuasaan yang lebih besar dapat menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi atau bahkan mendominasi pihak-pihak yang lebih lemah.

Pendapat ini juga sesuai dengan teori konflik (conflict theory), di mana konflik terjadi karena persaingan atas sumber daya yang langka dan kontrol atas kekuasaan dan pengaruh. Dalam hubungan sosial dan politik, kekuasaan sering kali menjadi sumber persaingan dan konflik.

Namun, perlu diingat bahwa teori kekuasaan dan konflik tidak selalu berlaku dalam setiap situasi. Ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi hubungan sosial dan politik, seperti norma dan nilai budaya, perbedaan kepentingan dan tujuan, serta faktor ekonomi dan lingkungan.