Jawaban:

Untuk menentukan apakah perubahan sistim pembayaran dari tunai menjadi n/30 layak dilaksanakan, perlu dilakukan analisis terhadap perhitungan biaya dan pendapatan. Pertama, perhitungkan pendapatan dari peningkatan volume penjualan dari 80 Milyar rupiah menjadi 120 Milyar rupiah, dengan profit margin 15%. Kedua, hitung biaya administrasi kredit 1% dari total penjualan kredit. Kemudian, perkirakan biaya piutang tak tertagih sebesar 0,5% dari rata-rata piutang. Terakhir, bandingkan antara pendapatan dan biaya tersebut dengan biaya modal 10% untuk menentukan apakah perubahan sistim pembayaran tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Jika pendapatan melebihi biaya modal dan biaya administrasi kredit serta piutang tak tertagih, maka perubahan sistim pembayaran layak dilaksanakan. Namun, jika sebaliknya, perubahan sistim pembayaran tidak layak dilaksanakan.