Berikut ini adalah pertanyaan dari dhysetiiawan22 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
2 .Anda seorang investor yang akan berinvestasi. Pilihlah 5 saham yang ada di Bursa Efek Indonesia saat ini, cantumkan harganya saat ini.. Berilah penjelasan mengapa suadara memilihnya !
3 .Analisislah Kebijakan Dividen yang diterapkan pada salah satu perusahaan yang ada pada BEI, Teori mana yang cenderung digunakan perusahaan tersebut ! DPR Sudah tercantum di Laporan Keuangannya, hitunglah dari mana nilai DPR ( Dividen Payout Rationya) !
4 .Pada situasi pandemi covid 19 saat ini, pertimbangkan investasi apa yang menurut saudara dapat memberikan hasil yang baik. Buatlah sendiri estimasi dari investasi saudara seperti contoh : Proyek A (di isi sesuai pilihan investasi) memerlukan dana awal Rp. 350.000.000. Umur ekonomis 4 tahun dengan nilai sisa Rp. 30.000.000. EAT selama 4 tahun sebagai berikut Rp. 40 jt, Rp. 50 jt, Rp. 40 jt, Rp. 70 jt. Dengan tingkat suku bunga 12%.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Sebagai manajer keuangan, saya akan menentukan struktur modal perusahaan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti prospek keuangan perusahaan, kebutuhan dana, dan preferensi investor. Secara umum, struktur modal perusahaan ideal adalah yang seimbang antara modal sendiri dan modal pinjaman.
Sebagai contoh, jika perusahaan saudara membutuhkan dana sebesar Rp 100 miliar, maka struktur modal perusahaan dapat ditetapkan sebagai berikut:
- Modal sendiri: Rp 50 miliar atau 50%
- Modal pinjaman: Rp 50 miliar atau 50%
Dengan struktur modal seimbang ini, perusahaan dapat memperoleh dana dari sumber internal dan eksternal, sehingga dapat meningkatkan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Untuk menghitung biaya modal perusahaan, kita dapat menggunakan rumus WACC (Weighted Average Cost of Capital), yaitu:
WACC = E/V x Ce + D/V x Cd x (1-T)
Dimana:
- E = modal sendiri (equity)
- V = total modal
- Ce = biaya modal sendiri
- D = modal pinjaman (debt)
- Cd = biaya modal pinjaman
- T = beban pajak
Jika kita menggunakan contoh di atas, maka biaya modal perusahaan adalah sebagai berikut:
WACC = (50/100) x Ce + (50/100) x Cd x (1-T)
2. Sebagai investor, saya akan memilih 5 saham yang ada di Bursa Efek Indonesia saat ini dengan mempertimbangkan prospek keuangan perusahaan, likuiditas saham, dan performa saham di masa lalu. Beberapa saham yang bisa saya pertimbangkan adalah sebagai berikut:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 9.300 per saham
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): Rp 7.200 per saham
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Rp 35.500 per saham
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 5.750 per saham
- PT Astra International Tbk (ASII): Rp 8.000 per saham
Saya memilih saham-saham tersebut karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki prospek keuangan yang baik, likuiditas saham yang tinggi, dan performa saham yang stabil di masa lalu.
3. Analisis kebijakan dividen perusahaan bisa dilakukan dengan memperhatikan teori-teori dividen yang ada. Teori-teori dividen yang cenderung digunakan oleh perusahaan adalah teori stabilitas dividen, teori pertumbuhan, dan teori efisiensi.
Teori stabilitas dividen menyatakan bahwa perusahaan harus menetapkan tingkat dividen yang stabil, sehingga investor dapat mengharapkan dividen yang tetap dari waktu ke waktu. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga kepercayaan investor terhadap perusahaan.
Teori pertumbuhan menyatakan bahwa perusahaan harus mengalokasikan sebagian laba untuk investasi, sehingga perusahaan dapat tumbuh dan meningkatkan laba di masa depan. Dengan demikian, perusahaan dapat memberikan dividen yang lebih tinggi di masa depan.
Teori efisiensi menyatakan bahwa perusahaan harus mengalokasikan laba sesuai dengan preferensi investor. Jika investor lebih menyukai dividen tunai, maka perusahaan harus memberikan dividen tunai. Jika investor lebih menyukai dividen saham, maka perusahaan harus memberikan dividen saham.
Untuk mengetahui teori mana yang cenderung digunakan oleh perusahaan, kita bisa melihat laporan keuangan perusahaan, khususnya bagian neraca dan laporan laba rugi. Kita juga bisa melihat rasio dividen payout (DPR) perusahaan, yaitu:
DPR = dividen per saham / laba per saham
Jika DPR perusahaan tinggi, maka perusahaan cenderung menggunakan teori stabilitas dividen. Jika DPR perusahaan rendah, maka perusahaan cenderung menggunakan teori pertumbuhan atau teori efisiensi.
4. Pada situasi pandemi covid-19 saat ini, salah satu investasi yang menurut saya dapat memberikan hasil yang baik adalah investasi di sektor kesehatan. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang tetap mengalami pertumbuhan di tengah pandemi, sehingga peluang keuntungan dari investasi di sektor ini cukup besar.
Contoh:
Proyek A (investasi di sektor kesehatan) memerlukan dana awal Rp 350 juta. Umur ekonomis proyek 4 tahun dengan nilai sisa Rp 30 juta. EAT (Earning After Tax) selama 4 tahun sebagai berikut Rp 40 juta,Rp 50 juta, Rp 40 juta, Rp 70 juta. Dengan tingkat suku bunga 12%, maka NPV (Net Present Value) dari proyek A adalah sebagai berikut:
NPV = -350 + 40/(1+12%) + 50/(1+12%)^2 + 40/(1+12%)^3 + 70/(1+12%)^4 + 30/(1+12%)^4
= -350 + 35.21 + 44.44 + 34.38 + 53.57 + 26.19
= Rp 123.79 juta
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa NPV dari proyek A adalah positif, yaitu sebesar Rp 123.79 juta. Ini menunjukkan bahwa proyek A akan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi investor. Oleh karena itu, investasi di sektor kesehatan dianggap menguntungkan di tengah situasi pandemi covid-19 saat ini.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Alsifixie dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 13 Mar 23