Dari teks di atas dapat diketahui bahwa Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa kebijakan moneter yang diterapkan saat ini diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa bank sentral terus menjalankan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, BI juga bekerja sama dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dengan mengendalikan inflasi. Menurut Gubernur BI, inflasi yang terjaga ditopang oleh kebijakan subsidi dari pemerintah. Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa BI bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mendukung perekonomian melalui kebijakan makroprudensial yang akomodat.

BI telah melakukan serangkaian kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan memperkuat sistem keuangan melalui penguatan perbankan. Bank sentral juga telah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengkoordinasikan kebijakan makro dan mikroprudensial sehingga perbankan dapat terus menumbuhkan kredit. Selain itu, BI juga memberikan insentif kepada perbankan yang membiayai 46 sektor prioritas agar dapat menumbuhkan pembiayaan bagi perekonomian.

Kebijakan yang diambil oleh BI juga ditujukan untuk menjaga stabilitas harga dengan mengendalikan inflasi. Gubernur BI menyatakan bahwa inflasi di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain meskipun berada di atas 4%. Inflasi yang terjaga ditopang oleh kebijakan subsidi dari pemerintah.

Selain itu, BI juga bekerja sama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam mendukung perekonomian melalui kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan progrowth. KSSK juga berperan dalam menjaga imbal hasil investasi tetap positif bagi investor dalam dan luar negeri.