Penjelasan:

Teori Permintaan Uang

Teori permintaan uang menyatakan bahwa orang memegang uang karena mereka memerlukan uang untuk membeli barang dan jasa atau untuk tujuan transaksi lainnya di masa depan. Kuantitas uang yang diminta oleh seseorang bergantung pada sejumlah faktor, termasuk tingkat pendapatan, suku bunga, dan preferensi likuiditas.

Preferensi likuiditas merujuk pada tingkat keinginan seseorang untuk memegang uang tunai atau aset yang mudah dicairkan. Orang yang memiliki preferensi likuiditas yang tinggi cenderung memegang lebih banyak uang tunai daripada orang yang memiliki preferensi likuiditas yang rendah.

Suku bunga juga mempengaruhi kuantitas uang yang diminta. Jika suku bunga naik, biaya opportunity cost dari memegang uang tunai meningkat, sehingga cenderung menurunkan permintaan uang. Sebaliknya, jika suku bunga turun, biaya opportunity cost dari memegang uang tunai menurun, sehingga cenderung meningkatkan permintaan uang.

Tingkat pendapatan juga mempengaruhi permintaan uang. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, permintaan uang cenderung meningkat karena orang akan memiliki lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa.

Dalam teori permintaan uang, kuantitas uang yang diminta pada akhirnya ditentukan oleh keseimbangan antara preferensi likuiditas, tingkat pendapatan, dan suku bunga.