Disiplin ilmu ekonomi Islam menggabungkan prinsip-prinsip ekonomi konvensional dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. Dalam membangun disiplin ilmu ekonomi Islam, ketiga komponen falsafah ilmu pengetahuan berikut ini memiliki peran yang penting:

1. Epistemologi (Ilmu Pengetahuan): Epistemologi dalam konteks ilmu ekonomi Islam mencakup metodologi dan pendekatan dalam memperoleh pengetahuan ekonomi. Dalam ilmu ekonomi Islam, epistemologi yang digunakan harus selaras dengan prinsip-prinsip Islam dan menekankan pentingnya pemahaman tentang Al-Quran, Sunnah, dan sumber-sumber ajaran Islam lainnya. Penggunaan metode ilmiah dalam mengamati fenomena ekonomi dan menerapkan prinsip-prinsip Islam memainkan peran penting dalam mengembangkan pengetahuan ekonomi Islam yang akurat dan dapat diandalkan.

2. Aksiologi (Nilai-nilai): Aksiologi melibatkan nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu ekonomi Islam. Prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan, keseimbangan, kerjasama, dan kepemilikan yang bertanggung jawab, menjadi dasar dalam pengembangan model dan teori ekonomi Islam. Nilai-nilai ini membentuk pandangan tentang tujuan ekonomi, distribusi kekayaan, perdagangan, dan tanggung jawab sosial. Aksiologi dalam ilmu ekonomi Islam memastikan bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dengan berpegang pada nilai-nilai yang diinginkan oleh Islam.

3. Ontologi (Realitas): Ontologi dalam konteks ilmu ekonomi Islam mencakup pemahaman tentang realitas ekonomi dan asumsi-asumsi yang mendasari pemodelan dan analisis ekonomi. Dalam disiplin ilmu ekonomi Islam, ontologi mengakui keberadaan Tuhan sebagai pencipta dan pemilik segala sesuatu, termasuk sumber daya ekonomi. Konsep kepemilikan dan penggunaan sumber daya dalam kerangka kepatuhan terhadap kehendak Allah memainkan peran penting dalam pengembangan teori dan model ekonomi Islam yang lebih holistik.

Dengan mengintegrasikan epistemologi, aksiologi, dan ontologi, disiplin ilmu ekonomi Islam berusaha membangun pengetahuan yang konsisten dengan prinsip-prinsip Islam dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berdasarkan nilai-nilai Islam. Komponen-komponen falsafah ilmu pengetahuan ini membantu membangun landasan teoritis dan metodologis yang kuat untuk memahami dan menganalisis fenomena ekonomi dengan perspektif Islam.