Penjelasan:

a. Dengan memesan 50 unit setiap kali pesan, jumlah pesanan tahunan yang dilakukan adalah 12 x 50 = 600 unit (sesuai dengan permintaan tahunan yang diramalkan). Dalam satu tahun, biaya penyimpanan adalah 600 x $20 = $12,000. Biaya pemesanan tahunan adalah 12 x $60 = $720. Jadi, total biaya pemesanan dan penyimpanan adalah $12,000 + $720 = $12,720.

b. Untuk mencari kebijakan persediaan yang terbaik, kita perlu menghitung jumlah pesanan optimal dan interval waktu antar pesanan yang optimal. Kita dapat menggunakan rumus ekonomi persediaan sebagai berikut:

Jumlah pesanan optimal (Q) = sqrt((2DS)/H)

Interval waktu antar pesanan optimal (T) = sqrt((2DS)/H)

dimana:

D = permintaan tahunan = 600 unit

S = biaya pemesanan = $60 per pesanan

H = biaya penyimpanan per unit per tahun = $20

sqrt = akar kuadrat

Jadi, kita dapat menghitung:

Q = sqrt((2 x 600 x $60)/$20) = sqrt(7200) = 84.85 unit (dibulatkan ke 85 unit)

T = sqrt((2 x 600 x $60)/$20) = sqrt(7200) = 84.85 hari (dibulatkan ke 85 hari)

Dalam satu tahun, jumlah pesanan yang dilakukan dengan kebijakan persediaan yang terbaik adalah 600/85 = 7 kali. Dalam satu tahun, biaya penyimpanan adalah 600 x $20 = $12,000. Biaya pemesanan tahunan adalah 7 x $60 = $420. Jadi, total biaya pemesanan dan penyimpanan adalah $12,000 + $420 = $12,420.

c. ROP (Reorder Point) adalah titik dimana perusahaan harus memesan barang kembali untuk memenuhi permintaan tanpa kekurangan persediaan. ROP dapat dihitung dengan rumus:

ROP = D x L

dimana:

D = permintaan harian = 600/250 = 2.4 unit

L = lead time = waktu antara memesan dan menerima barang = 10 hari

Jadi, ROP = 2.4 x 10 = 24 unit. Oleh karena itu, ketika persediaan mencapai 24 unit, perusahaan harus memesan barang lagi untuk memenuhi permintaan.