Kekuatan lingkungan dalam pemasaran dapat dilihat dari berbagai stimulus, baik dalam segi produk, harga, promosi, maupun faktor-faktor lingkungan lainnya seperti ekonomi, teknologi, dan budaya. Berikut adalah contoh kekuatan lingkungan dari segi stimulus dan stimulus lainnya:

Stimulus Produk:

• Produk yang ramah lingkungan, seperti produk organik atau produk daur ulang.
• Produk yang inovatif dan memenuhi kebutuhan konsumen, seperti produk teknologi yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan negatif.
• Produk yang diproduksi secara etis, misalnya dengan menjaga hak asasi manusia dan lingkungan selama proses produksi.

Stimulus Harga:

• Harga yang bersaing, sehingga produk dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen.
• Diskon atau penawaran khusus bagi konsumen yang memilih produk ramah lingkungan atau produk yang diproduksi secara etis.

Stimulus Promosi:

• Kampanye pemasaran yang menekankan pada keuntungan lingkungan, misalnya dengan menginformasikan dampak positif produk terhadap lingkungan atau dengan menunjukkan sertifikasi keberlanjutan produk.
• Promosi melalui media sosial yang memfasilitasi konsumen untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan, misalnya dengan mengajak konsumen untuk mengunggah foto lingkungan bersih dan sehat.

Stimulus Ekonomi:

• Dukungan kebijakan pemerintah untuk mempromosikan produksi yang ramah lingkungan atau mengurangi dampak lingkungan negatif, seperti dengan memberikan insentif atau regulasi.
• Perubahan perilaku konsumen yang memprioritaskan produk yang ramah lingkungan atau diproduksi secara etis.

Stimulus Teknologi:

• Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dalam proses produksi, misalnya dengan memanfaatkan energi terbarukan.
• Penggunaan teknologi yang mendukung pengurangan dampak lingkungan negatif, seperti aplikasi untuk melacak konsumsi energi atau karbon dioksida.

Stimulus Budaya:

• Kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan dan lingkungan yang bersih dan sehat.
• Perubahan pola konsumsi yang lebih berkelanjutan, seperti dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik sekali pakai atau menghindari produk-produk yang dihasilkan dari penebangan hutan yang tidak berkelanjutan.