Keseimbangan uang beredar dan permintaan uang adalah kedua konsep yang penting dalam ilmu ekonomi, terutama dalam studi monetary.

Keseimbangan uang beredar adalah kondisi di mana jumlah uang beredar dalam perekonomian sejalan dengan kebutuhan uang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan perusahaan. Dalam kondisi ini, inflasi cenderung stabil dan harga barang dan jasa cenderung naik secaraberkelanjutan pada tingkat yang wajar.

Permintaan uang, di sisi lain, adalah jumlah uang yang diinginkan oleh masyarakat dan perusahaan untuk membiayai kegiatan ekonomi mereka dalam jangka waktu tertentu. Permintaan uang meliputi uang tunai dan deposito yang dapat ditarik, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, tingkat harga, perkiraan pendapatan masa depan, dan stabilitas ekonomi secara umum.

Dalam kondisi keseimbangan, jumlah uang beredar dihasilkan dari jumlah uang yang diminta dalam perekonomian. Jika permintaan uang meningkat, ini dapat menyebabkan kenaikan harga secara signifikan dalam jangka pendek, karena jumlah uang yang beredar belum seimbang dengan kebutuhan uang di masyarakat. Sebaliknya, jika permintaan uang turun, ekonomi dapat mengalami deflasi, di mana harga barang dan jasa secara umum turun.

Oleh karena itu, bank sentral memainkan peran penting dalam menyeimbangkan uang beredar dan permintaan uang dalam sistem ekonomi. Mereka dapat mengontrol arus uang dengan mengatur suku bunga, memengaruhi uang yang dipinjam oleh perbankan, dan memengaruhi tingkat inflasi melalui kebijakan moneter. Dalam waktu yang lama, keseimbangan antara uang beredar dan permintaan uang dapat meningkatkan stabilitas ekonomi secara keseluruhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.