Jawaban:

1. a. Pernyataan tersebut benar. High-involvement decision making merujuk pada situasi di mana konsumen melakukan pembelian dengan tingkat keterlibatan emosional dan kognitif yang tinggi. Saat konsumen mencari tahu reputasi merek di market place sebelum melakukan pembelian, hal ini menunjukkan bahwa konsumen mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan, sehingga dapat dikategorikan sebagai high-involvement decision making.

b. Pernyataan tersebut salah. Komunikasi pemasaran dapat mempengaruhi berbagai tahap dalam proses pengambilan keputusan konsumen, termasuk dalam mengatasi disonansi kognitif pasca pembelian. Seorang pemasar dapat menggunakan berbagai strategi komunikasi pemasaran, seperti program loyalitas atau pelayanan pelanggan yang baik, untuk mengurangi disonansi kognitif pada konsumen.

2. a. Tujuan dari audit komunikasi pemasaran adalah untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi pemasaran suatu perusahaan. Audit ini dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi pesan iklan, saluran distribusi, strategi promosi, dan elemen-elemen lain dari komunikasi pemasaran yang berpengaruh pada kesuksesan kampanye pemasaran.

b. Cara-cara yang dapat dilakukan dalam audit komunikasi pemasaran antara lain:

- Menganalisis pesan iklan untuk memastikan bahwa pesan tersebut sesuai dengan tujuan dan merek perusahaan.

- Menilai efektivitas saluran distribusi untuk memastikan bahwa produk dapat dijangkau oleh target pasar.

- Mengevaluasi hasil survei dan penjualan untuk menentukan apakah kampanye pemasaran telah mencapai tujuan yang diinginkan.

- Menganalisis media yang digunakan dalam kampanye pemasaran dan membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan untuk media tersebut.

3. a. Riset untuk identifikasi masalah adalah jenis riset pemasaran yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang bisnis yang dihadapi perusahaan, serta untuk memahami karakteristik target pasar dan pesaing. Sedangkan riset untuk pemecahan masalah adalah jenis riset pemasaran yang dilakukan untuk mencari solusi dari masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, atau untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

b. Contoh riset pemasaran yang tergolong ke dalam dua jenis riset tersebut adalah:

- Riset untuk identifikasi masalah: survei pasar untuk memahami preferensi dan kebutuhan konsumen, penilaian pesaing untuk memahami posisi perusahaan dalam industri, dan penelitian tren pasar untuk memahami perubahan dalam perilaku konsumen.

- Riset untuk pemecahan masalah: penelitian produk untuk memahami kekuatan dan kelemahan produk, penilaian strategi pemasaran untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif, dan penelitian konsumen untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Jangan Lupa Follow Yaaa Kak ~