Jawaban:

Seorang houseman atau housekeeping staff dapat melakukan analisa terhadap pembersih berdasarkan beberapa faktor, antara lain:

1. Tujuan penggunaan pembersih: Houseman perlu mengetahui tujuan penggunaan pembersih tersebut, apakah untuk membersihkan debu, kotoran, noda, atau kuman. Hal ini akan mempengaruhi jenis dan konsentrasi bahan aktif yang dibutuhkan dalam pembersih.

2. Jenis permukaan yang akan dibersihkan: Houseman juga perlu mempertimbangkan jenis permukaan yang akan dibersihkan, apakah permukaan itu tahan terhadap bahan kimia atau tidak. Misalnya, penggunaan bahan yang keras dan abrasif untuk membersihkan permukaan kayu dapat merusak lapisan permukaannya.

3. Kondisi lingkungan: Kondisi lingkungan juga harus diperhatikan, seperti kelembaban, suhu, dan paparan sinar matahari. Beberapa bahan pembersih mungkin tidak efektif pada suhu yang sangat rendah atau sangat tinggi.

4. Keamanan: Houseman perlu mempertimbangkan keamanan dalam penggunaan pembersih, baik bagi dirinya maupun bagi penghuni yang berada di sekitar area yang dibersihkan. Beberapa bahan pembersih dapat menjadi berbahaya jika terhirup atau terpapar kulit.

Dalam situasi tertentu, seperti ketika tidak ada bahan pembersih yang tersedia, seorang houseman dapat menggunakan bahan-bahan alami atau bahan-bahan alternatif yang umumnya tersedia di dapur atau bahan-bahan rumah tangga. Misalnya, cuka, baking soda, atau air lemon dapat digunakan untuk membersihkan permukaan tertentu. Namun, houseman harus memperhatikan ketepatan penggunaan bahan tersebut dan menghindari penggunaan bahan yang dapat merusak permukaan atau menghasilkan residu berbahaya.