Jawaban:

Teori sarang laba merujuk pada fenomena di mana masyarakat mengambil keputusan produksi pada suatu komoditi berdasarkan harga yang telah terjadi pada musim tanam sebelumnya. Ini terjadi karena para petani atau produsen ingin memperoleh keuntungan yang maksimal dari produksi mereka.

Jika harga suatu komoditi pada musim tanam sebelumnya tinggi, para petani atau produsen akan lebih cenderung untuk memproduksi komoditi tersebut pada musim tanam berikutnya. Mereka berpikir bahwa dengan memproduksi komoditi tersebut, mereka akan dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika harga suatu komoditi pada musim tanam sebelumnya rendah, para petani atau produsen mungkin tidak tertarik untuk memproduksi komoditi tersebut pada musim tanam berikutnya.

Teori sarang laba membantu kita memahami bagaimana keputusan produksi dibuat oleh para petani atau produsen dan bagaimana harga suatu komoditi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permintaan dan penawaran. Namun, ada juga faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan produksi seperti biaya produksi, ketersediaan bahan baku, dan kondisi iklim.

Penjelasan: