2. "Risiko yang akan dihadapi penerbit obligasi akan dapat diminimalisir

Berikut ini adalah pertanyaan dari vinayuli94 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

2. "Risiko yang akan dihadapi penerbit obligasi akan dapat diminimalisir dengan opsi put". Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasan anda dan jika perlu disertai contoh kasus. 3. "Frekuensi kupon yang semakin sering akan mengakibatkan kurs obligasi turun". Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasan anda dan jika perlu disertai contoh kasus.​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Saya setuju dengan pernyataan bahwa opsi put dapat membantu mengurangi risiko bagi penerbit obligasi. Opsi put adalah hak untuk menjual sekuritas (biasanya saham atau obligasi) dengan harga tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Jika harga sekuritas turun di bawah harga yang ditentukan dalam opsi put, pembeli opsi put dapat menggunakan hak tersebut untuk menjual sekuritas dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pasar yang lebih rendah. Dengan demikian, opsi put memberikan jaminan bagi penerbit obligasi bahwa mereka tidak akan mengalami kerugian yang lebih besar daripada harga yang telah ditentukan dalam opsi put jika harga obligasi turun.

Contoh: Penerbit obligasi menjual obligasi dengan tingkat suku bunga 5% per tahun dan memberikan opsi put kepada investor dengan harga jual $100 setiap tahun selama 10 tahun. Jika harga obligasi turun di bawah $100 pada tahun ke-5, investor dapat menggunakan opsi put untuk menjual obligasi kembali kepada penerbit dengan harga $100, meskipun harga pasar saat itu lebih rendah dari itu. Dengan demikian, opsi put memberikan jaminan bagi penerbit bahwa mereka tidak akan mengalami kerugian yang lebih besar daripada harga $100 jika harga obligasi turun di bawah itu.

2. Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa frekuensi kupon yang semakin sering akan mengakibatkan kurs obligasi turun. Kupon obligasi adalah tingkat suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan. Frekuensi kupon mengacu pada seberapa sering kupon dibayarkan, misalnya setiap tahun, setiap 6 bulan, atau setiap 3 bulan.

Kurs obligasi merupakan harga pasar dari obligasi yang tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat suku bunga pasar, kemampuan penerbit untuk membayar kembali pinjaman, dan risiko default (gagal bayar). Meskipun frekuensi kupon dapat mempengaruhi tingkat suku bunga efektif yang diterima oleh pemegang obligasi, frekuensi kupon sendiri tidak secara langsung mempengaruhi kurs obligasi.

Contoh:

Penerbit obligasi A mengeluarkan obligasi dengan tingkat suku bunga 5% per tahun dan frekuensi kupon setiap tahun. Penerbit obligasi B juga mengeluarkan obligasi dengan tingkat suku bunga 5% per tahun, tetapi dengan frekuensi kupon setiap 6 bulan. Jika tingkat suku bunga pasar saat ini adalah 4%, maka kedua obligasi tersebut akan dihargai dengan harga yang sama oleh investor, karena tingkat suku bunga yang diterima oleh investor sama (5% per tahun). Namun, jika tingkat suku bunga pasar naik menjadi 6%, maka investor akan lebih tertarik pada obligasi B karena tingkat suku bunga efektif yang diterima lebih tinggi (5.5% per tahun) dibandingkan dengan obligasi A (5% per tahun). Namun, frekuensi kupon sendiri tidak mempengaruhi harga obligasi, karena kedua obligasi tersebut memiliki tingkat suku bunga yang sama.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh daffamahendra1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 23 Mar 23