Jawaban:

Dalam kurva permintaan dan penawaran, hubungan antara harga dan kuantitas diminta dan ditawarkan diwakili oleh kurva. Ketika harga naik, kuantitas diminta cenderung menurun, sementara kuantitas yang ditawarkan cenderung meningkat. Sebaliknya, ketika harga turun, kuantitas diminta cenderung meningkat, sementara kuantitas yang ditawarkan cenderung menurun.

Dalam kasus ini, jika gorengan dianggap sebagai barang, maka kenaikan harga tempe dapat mempengaruhi permintaan gorengan. Karena gorengan dikenal sebagai makanan murah, maka jika harga tempe naik, maka konsumen mungkin beralih ke membeli gorengan daripada membeli tempe. Oleh karena itu, kuantitas diminta untuk gorengan dapat meningkat, yang tercermin dalam peningkatan permintaan pada kurva permintaan.

Di sisi lain, jika ada inovasi minyak goreng non kolesterol, ini dapat mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan pada kurva penawaran gorengan. Jika minyak goreng non kolesterol lebih efektif atau lebih murah untuk diproduksi daripada minyak goreng biasa, maka produsen gorengan mungkin akan beralih ke menggunakan minyak goreng tersebut. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan kuantitas yang ditawarkan pada kurva penawaran.

Namun, peristiwa "hidup sehat" yang diiklankan oleh para aktivis dapat mempengaruhi kedua kurva. Jika semakin banyak orang yang memilih hidup sehat dan tidak ingin makan gorengan karena alasan kesehatan, maka kurva permintaan gorengan mungkin akan berkurang. Hal ini dapat menurunkan kuantitas diminta pada kurva permintaan. Di sisi lain, jika semakin banyak orang yang memilih makan gorengan tanpa minyak goreng kolesterol, maka produsen gorengan mungkin akan beralih ke minyak goreng tanpa kolesterol. Hal ini dapat meningkatkan kuantitas yang ditawarkan pada kurva penawaran.