Jawaban:

Prosedur konfirmasi, pembuktian fisik, seperti cash opname, stock opname, dan fixed assets opname, harus dilakukan oleh auditor karena memiliki beberapa alasan dan manfaat penting:

1. Keandalan dan Keabsahan Data: Melalui prosedur konfirmasi dan pembuktian fisik, auditor dapat memverifikasi keandalan dan keabsahan data yang terkait dengan aset, seperti uang tunai, persediaan, dan aset tetap. Auditor akan membandingkan data yang ada dengan bukti fisik yang sebenarnya, memastikan bahwa jumlah dan eksistensi aset tersebut sesuai dengan yang dicatat dalam laporan keuangan.

2. Pemisahan Tugas dan Pengendalian Internal: Melalui prosedur konfirmasi dan pembuktian fisik, auditor dapat memverifikasi bahwa tugas yang berkaitan dengan aset terpisah secara efektif antara orang-orang yang berbeda. Misalnya, auditor akan memastikan bahwa orang yang bertanggung jawab untuk mencatat persediaan tidak memiliki akses langsung atau kontrol atas persediaan fisik. Hal ini membantu mencegah kesalahan atau penyelewengan yang dapat terjadi jika tidak ada pemisahan tugas yang memadai.

3. Mengurangi Risiko Penipuan atau Kecurangan: Proses konfirmasi dan pembuktian fisik membantu dalam mendeteksi kemungkinan penipuan atau kecurangan terkait dengan aset perusahaan. Misalnya, melalui opname fisik, auditor dapat menemukan adanya persediaan yang hilang atau dicuri, atau dapat menemukan perbedaan signifikan antara jumlah uang tunai yang sebenarnya dengan yang dicatat dalam buku.

4. Kepatuhan Terhadap Standar Profesional: Auditor memiliki tanggung jawab untuk mematuhi standar profesi audit yang ditetapkan. Standar ini memerlukan auditor untuk mengumpulkan bukti yang memadai dan relevan untuk mendukung pendapat atau kesimpulan yang dibuat dalam laporan audit. Melalui prosedur konfirmasi dan pembuktian fisik, auditor dapat memenuhi persyaratan ini dengan mengumpulkan bukti fisik yang konklusif dan dapat diandalkan.

5. Meningkatkan Kepercayaan Stakeholder: Dengan melakukan prosedur konfirmasi dan pembuktian fisik yang cermat, auditor dapat memberikan keyakinan kepada para pemangku kepentingan, seperti pemilik, investor, kreditor, atau pihak-pihak eksternal lainnya, bahwa laporan keuangan perusahaan memiliki tingkat keandalan yang tinggi. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan dan integritas perusahaan di mata publik.

Dalam rangka menjaga independensi dan objektivitas auditor, prosedur konfirmasi dan pembuktian fisik harus dilakukan secara independen oleh pihak auditor yang tidak terlibat dalam penyusunan atau pemrosesan data aset. Dengan demikian, auditor dapat memberikan pendapat yang independen dan obyektif mengenai keadaan aset perusahaan dalam laporan audit mereka.