Berdasarkan informasi yang diberikan, neraca pembayaran negara Z mencatat transaksi debit sebesar US$110.7 miliar dan transaksi kredit sebesar US$111.9 miliar. Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa negara Z mengalami defisit pada neraca pembayaran, yaitu debit yang lebih besar daripada kredit. Dampak dari posisi neraca pembayaran yang demikian adalah sebagai berikut:

• Penurunan cadangan devisa: Defisit pada neraca pembayaran mengakibatkan pengeluaran yang lebih besar dari penerimaan dalam bentuk mata uang asing. Hal ini dapat menyebabkan penurunan cadangan devisa negara Z. Cadangan devisa penting untuk menjaga stabilitas mata uang dan membayar utang luar negeri.

• Pelemahan nilai tukar: Jika defisit pada neraca pembayaran berlanjut atau meningkat, tekanan terhadap nilai tukar mata uang negara Z dapat meningkat. Penurunan nilai tukar mata uang dapat mengakibatkan kenaikan harga impor, inflasi, dan membuat produk ekspor negara Z lebih kompetitif di pasar internasional.

• Ketergantungan pada utang luar negeri: Jika defisit pada neraca pembayaran terus berlanjut, negara Z mungkin perlu meminjam lebih banyak dari luar negeri untuk membiayai kebutuhan pembayaran luar negeri. Hal ini dapat meningkatkan ketergantungan pada utang luar negeri dan mempengaruhi stabilitas keuangan negara Z.

• Pengurangan investasi domestik: Jika negara Z mengalami defisit yang berkelanjutan dalam neraca pembayaran, hal ini dapat mengurangi aliran investasi asing langsung ke negara tersebut. Investor mungkin menjadi ragu-ragu untuk menanamkan modalnya dalam jangka panjang jika terdapat ketidakstabilan ekonomi yang disebabkan oleh defisit neraca pembayaran.

• Pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi: Defisit pada neraca pembayaran dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara Z secara keseluruhan. Jika defisit terus berlanjut, dapat terjadi penurunan investasi, inflasi, dan ketidakstabilan ekonomi yang dapat menghambat pertumbuhan jangka panjang.

Dalam rangka mengatasi dampak-dampak negatif tersebut, negara Z mungkin perlu mengambil langkah-langkah seperti memperbaiki saldo perdagangan, meningkatkan ekspor, menarik investasi asing, mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri, dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang mempromosikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.