Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Teori perilaku keuangan menyajikan pandangan yang berbeda dari teori keuangan tradisional yang mengasumsikan bahwa investor selalu bertindak secara rasional dan memaksimalkan keuntungan mereka. Teori perilaku keuangan mengakui bahwa investor tidak selalu bertindak secara rasional karena mereka terpengaruh oleh emosi, bias kognitif, dan faktor psikologis lainnya.

Dalam konteks investasi, perilaku investor yang dipengaruhi oleh emosi dan bias kognitif dapat menghasilkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Contohnya, investor yang terlalu percaya diri dapat membuat keputusan yang terlalu berani dan memasukkan seluruh portofolio mereka ke dalam satu jenis investasi saja, sehingga memperbesar risiko mereka. Atau, investor yang cenderung panik dalam situasi pasar yang sulit dapat mengambil keputusan untuk menjual investasi mereka pada saat yang salah, sehingga mengurangi nilai portofolio mereka.

Dengan memahami perilaku keuangan dan mengenali kecenderungan emosional dan bias kognitif mereka sendiri, investor dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Investor dapat belajar untuk mengontrol emosi mereka dan membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dan rasional. Hal ini pada akhirnya dapat membantu investor menghindari kesalahan yang dapat mengurangi kekayaan mereka.

Secara keseluruhan, teori perilaku keuangan tidak menawarkan keajaiban dalam investasi, tetapi dapat membantu investor untuk memahami perilaku mereka sendiri dan menghindari kesalahan yang dapat mengurangi kekayaan mereka.

makasihnya jangan lupa : http://saweria.co/yusufwahyur