Berikut ini adalah pertanyaan dari nurhidayatietie pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Metode Net Present Value (NPV)
Metode NPV menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan selama umur ekonomis proyek, dikurangi dengan investasi awal yang dikeluarkan. Jika hasilnya positif, maka proyek layak dilakukan karena menghasilkan keuntungan lebih dari biaya modalnya. Rumusnya:
NPV = -I + Σ (CFt / (1 + r)t)
Di mana:
I adalah investasi awal
CFt adalah arus kas pada periode t
r adalah tingkat diskonto atau tingkat pengembalian yang diharapkan
Dalam kasus ini, investasi awal adalah Rp 500.000.000 - Rp 50.000.000 = Rp 450.000.000. Arus kas pada periode t dapat dihitung dengan mengurangi biaya variabel dan biaya tetap dari penjualan, dan dikalikan dengan tingkat keuntungan. Misalnya, arus kas pada tahun 1 adalah: (Rp 350.000.000 x 60%) - Rp 15.000.000 = Rp 195.000.000. Selanjutnya, tingkat diskonto atau tingkat pengembalian yang diharapkan adalah 20%.
Maka, NPV = -Rp 450.000.000 + (Rp 195.000.000 / (1 + 0,20)^1) + (Rp 216.000.000 / (1 + 0,20)^2) + (Rp 237.000.000 / (1 + 0,20)^3) + (Rp 262.000.000 / (1 + 0,20)^4) + (Rp 273.000.000 / (1 + 0,20)^5) + (Rp 100.000.000 / (1 + 0,20)^5) = Rp 47.523.055
Dari hasil perhitungan NPV, dapat disimpulkan bahwa proyek layak dilakukan karena NPV-nya positif.
2. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode IRR mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas dengan investasi awal yang dikeluarkan. Jika tingkat diskonto tersebut lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diharapkan, maka proyek layak dilakukan. Rumusnya:
0 = -I + Σ (CFt / (1 + IRR)t)
Di mana:
I adalah investasi awal
CFt adalah arus kas pada periode t
IRR adalah tingkat pengembalian internal
Dalam kasus ini, investasi awal dan arus kas pada periode t sudah diketahui. Kita perlu mencari IRR dengan menggunakan teknik trial and error atau menggunakan software khusus.
Maka, IRR = 24,08%
Dari hasil perhitungan IRR, dapat disimpulkan bahwa proyek layak dilakukan karena IRR-nya lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan.
3. Metode Payback Period (PP)
Metode PP mencari berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal yang dikeluarkan. Jika waktu yang diperlukan lebih pendek dari umur ekonomis proyek, maka proyek layak dilakukan. Rumusnya:
PP = I / CF
Di mana:
I adalah investasi awal
CF adalah cash flow pada periode t
Dalam kasus ini, investasi awal adalah Rp 450.000.000. CF pada periode t dapat dihitung seperti pada metode NPV. Jadi, CF pada tahun 1 adalah: (Rp 350.000.000 x 60%) - Rp 15.000.000 = Rp 195.000.000. Kemudian, CF pada tahun 2 adalah: (Rp 360.000.000 x 60%) - Rp 15.000.000 = Rp 207.000.000. CF pada tahun 3 adalah: (Rp 370.000.000 x 60%) - Rp 15.000.000 = Rp 219.000.000. CF pada tahun 4 adalah: (Rp 410.000.000 x 60%) - Rp 15.000.000 = Rp 237.000.000. CF pada tahun 5 adalah: (Rp 430.000.000 x 60%) - Rp 15.000.000 = Rp 253.000.000.
Maka, PP = Rp 450.000.000 / Rp 195.000.000 = 2,31 tahun
Dari hasil perhitungan PP, dapat disimpulkan bahwa proyek layak dilakukan karena waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal lebih pendek dari umur ekonomis proyek.
4. Metode Profitability Index (PI)
Metode PI menghitung rasio antara nilai sekarang dari arus kas dengan investasi awal yang dikeluarkan. Jika nilai PI lebih besar dari 1, maka proyek layak dilakukan karena menghasilkan keuntungan lebih dari biaya modalnya. Rumusnya:
PI = Σ (CFt / (1 + r)t) / I
Di mana:
I adalah investasi awal
CFt adalah arus kas pada periode t
r adalah tingkat diskonto atau tingkat pengembalian yang diharapkan
Dalam kasus ini, investasi awal dan arus kas pada periode t sudah diketahui. Maka, PI dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama dengan NPV.
Maka, PI = (Rp 195.000.000 / (1 + 0,20)^1) + (Rp 207.000.000 / (1 + 0,20)^2) + (Rp 219.000.000 / (1 + 0,20)^3) + (Rp 237.000.000 / (1 + 0,20)^4) + (Rp 253.000.000 / (1 + 0,20)^5) + (Rp 100.000.000 / (1 + 0,20)^5) / Rp 450.000.000 = 1,14
Dari hasil perhitungan PI, dapat disimpulkan bahwa proyek layak dilakukan karena nilai PI lebih besar dari 1.
5. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode IRR mencari tingkat diskonto atau tingkat pengembalian yang membuat NPV sama dengan nol. Jika IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan, maka proyek layak dilakukan. Rumusnya:
NPV = Σ (CFt / (1 + IRR)t) - I = 0
Dalam kasus ini, NPV sudah dihitung pada metode NPV. Maka, IRR dapat dicari dengan mencari nilai diskonto yang membuat NPV sama dengan nol. Dalam hal ini, IRR dapat dicari dengan mencoba nilai-nilai diskonto tertentu pada rumus NPV hingga diperoleh NPV yang sama dengan nol. Dalam kasus ini, IRR dapat dihitung sekitar 23,5%.
Dari hasil perhitungan IRR, dapat disimpulkan bahwa proyek layak dilakukan karena IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan (20%).
Dalam kesimpulan, berdasarkan analisis menggunakan kelima metode di atas, proyek ini dapat dikatakan layak untuk dilakukan karena memenuhi kriteria dari semua metode evaluasi investasi yang digunakan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh KoukiYuzi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 27 Jun 23