3.Apakah menurut anda CSR mampu berperan dalam mengetahui kemiskinan. Menurut

Berikut ini adalah pertanyaan dari handayaniekaputri999 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

3.Apakah menurut anda CSR mampu berperan dalam mengetahui kemiskinan. Menurut anda bagaimana peran CSR dalam mengentaskan kemiskinan. Berikan penjelasan anda di sertai dengan contoh?4. Jelaskan dimana bentuk bentuk kendala penerapan CSR di Indonesia dan mengapa Kendala Kendala itu bisa terjadi. Berikan jawaban di sertai dengan contohnya?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Penjelasan:

3 . Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki potensi untuk berperan dalam mengetahui dan mengentaskan kemiskinan. CSR merupakan praktik bisnis yang bertujuan untuk mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari kegiatan perusahaan. Dalam konteks kemiskinan, CSR dapat berperan dalam berbagai cara:

1. Pemberdayaan Ekonomi: Perusahaan dapat mendukung inisiatif pemberdayaan ekonomi di komunitas yang terkena dampak kemiskinan. Misalnya, perusahaan dapat memberikan pelatihan kerja, pendanaan usaha kecil, atau membantu pengembangan keterampilan untuk membantu masyarakat keluar dari kemiskinan.

Contoh: Perusahaan A bekerja sama dengan lembaga pelatihan lokal untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada penduduk setempat yang mengalami kemiskinan. Pelatihan ini membantu mereka memperoleh keterampilan baru dan meningkatkan peluang mereka dalam mencari pekerjaan yang lebih baik.

2. Akses Pendidikan: Perusahaan dapat berperan dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat miskin. Ini dapat dilakukan melalui program beasiswa, pembangunan sekolah, penyediaan sarana belajar, atau dukungan pendidikan lainnya.

Contoh: Perusahaan B menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan dukungan finansial ini, siswa-siswa tersebut memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memperoleh pendidikan yang layak.

3. Pemberdayaan Komunitas: CSR juga dapat membantu dalam pemberdayaan komunitas miskin dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Perusahaan dapat berkolaborasi dengan masyarakat setempat dalam merancang dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan yang berkelanjutan.

Contoh: Perusahaan C mengadakan pertemuan dengan warga setempat untuk mendengarkan aspirasi mereka dan memahami kebutuhan yang spesifik. Berdasarkan masukan tersebut, perusahaan tersebut menginisiasi proyek peningkatan infrastruktur seperti penyediaan air bersih atau jalan yang dapat meningkatkan kualitas hidup komunitas setempat.

4.Penerapan CSR di Indonesia menghadapi beberapa kendala yang dapat mempengaruhi implementasinya. Berikut adalah beberapa bentuk kendala penerapan CSR di Indonesia beserta penjelasan mengapa kendala-kendala tersebut bisa terjadi:

1. Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman: Salah satu kendala utama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman yang memadai tentang konsep CSR di kalangan perusahaan dan masyarakat. Banyak perusahaan belum sepenuhnya memahami pentingnya CSR dan dampak positifnya bagi masyarakat dan lingkungan.

Contoh: Beberapa perusahaan masih menganggap CSR sebagai kegiatan filantropi semata tanpa memperhatikan dampak jangka panjang. Mereka mungkin hanya menyumbangkan dana tanpa mempertimbangkan inisiatif berkelanjutan yang dapat memberdayakan masyarakat.

2. Tantangan Regulasi: Ketidakjelasan atau kompleksitas regulasi terkait CSR juga menjadi kendala. Beberapa peraturan yang mengatur CSR di Indonesia masih belum spesifik dan terkadang terjadi tumpang tindih.

Contoh: Perusahaan sering kali kesulitan memahami persyaratan dan kewajiban hukum yang terkait dengan implementasi CSR. Ketidakjelasan aturan ini dapat menghambat upaya mereka untuk melaksanakan program CSR secara efektif.

3. Keterbatasan Sumber Daya: Banyak perusahaan di Indonesia, terutama perusahaan kecil dan menengah, menghadapi keterbatasan sumber daya yang dapat dialokasikan untuk CSR. Keterbatasan dana, tenaga kerja, dan infrastruktur dapat menjadi kendala dalam melaksanakan program CSR yang lebih luas.

Contoh: Sebuah perusahaan kecil mungkin tidak memiliki anggaran yang memadai untuk mendukung proyek CSR yang signifikan. Hal ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

4. Kurangnya Keterlibatan Pemerintah: Keterlibatan pemerintah dalam mendorong dan mengawasi implementasi CSR juga merupakan kendala yang signifikan. Kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat menghambat sinergi dan efektivitas program CSR.

Contoh: Pemerintah daerah yang tidak aktif dalam memfasilitasi kerja sama antara perusahaan dan masyarakat setempat dapat mengurangi efektivitas program CSR. Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah daerah dan perusahaan dapat menghambat pembangunan berkelanjutan.

Kendala-kendala ini terjadi karena berbagai faktor seperti kurangnya pemahaman, kebijakan yang belum matang, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya koordinasi. Untuk mengatasi kendala ini, perlu adanya upaya yang melibatkan perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkan pemahaman, memperkuat regulasi yang relevan, dan membangun kemitraan yang efektif untuk implementasi CSR yang berkelanjutan dan berdampak positif.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Aeros4459 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 12 Aug 23