raden banyak catra disarankan untuk pergi ke arah timur oleh?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari dellaarawinda558 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Raden banyak catra disarankan untuk pergi ke arah timur oleh?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Babad Pasir Luhur

Alkisah, ada seorang raja bernama Prabu Siliwangi yang hendak menyerahkan tahta kerajaan Pajajaran miliknya ke putra mahkotanya. Sang raja bersedia menyerahkan tahtanya kepada putra mahkotanya yang benama Prabu Banyakcatra tersebut bila sang putra mahkota sudah punya istri. Sayangnya, Prabu Banyakcatra belum mempunyai istri saat itu. Akhirnya, dia pun berkelana ke berbagai daerah untuk mencari pendamping hidup yang diinginkannya.

Suatu ketika, sang putra mahkota sampai di sebuah daerah bernama Kadipaten Pasirluhur. Dia memasuki daerah tersebut dengan menggunakan nama samaran Kamandaka dan menyamar sebagai seorang rakyat jelata. Kebetulan, di daerah tersebut ada seorang putri adipati yang belum menikah. Adapun putri raja tersebut bernama Dewi Ciptarasa yang merupakan putri dari adipati Kandhadhaha. Untuk mendekati putri bungsu adipati tersebut, Prabu Banyakcatra pun mendekati patih Kadipaten Pasirluhur dan dia pun berhasil diangkat menjadi anak oleh patih tersebut.

Singkat cerita, Prabu Banyakcatra yang tengah menyamar menjadi Kamandaka pun berhasil dekat dengan Dewi Ciptarasa. Kedekatan keduanya pun semakin intim. Suatu ketika, kedekatan sepasang insan itu diketahui oleh kaka Dewi Ciptarasa dan langsung mengadukannya ke Adipati Kandhadhaha.

Mendengar hal itu, Adipati Kandhadhaha pun murka dan menyuruh Patih Kadipaten Pasirluhur untuk membunuh Kamandaka. Sang Adipati murka karena merasa anaknya tak pantas berdekatan dengan Kamandaka yang seorang rakyat jelata. Patih Pasirluhur pun ragu untuk membunuh anak angkatnya tersebut.

Patih Pasirluhur pun membiarkan Kamandaka untuk kabur dari Paasirluhur. Tindakan itu pun diketahui Adipati Kandhadhaha selaku Adipati atau pemimpin utama Pasirluhur. Dia pun memerintahkan prajuritnya untuk mengejar Kamandaka. Kamandaka berhasil dikerja para prajurit adipati Kandhadhaha. Karena terdesak, Kamandaka pun terjun ke sungai. Setelah terjun ke dalam sungai, sebuah usus pun mengambang ke permukaan sungai tersebut. Para prajurit pun mengira itu usus Kamandaka yang diduga dimakan buaya sungai tersebut. Para prajurit itu pun segera melaporkan peristiwa tersebut ke adipati Kandhadhaha.

Ternyata Kamandaka tidak tewas. Dia kini malah berencana kembali ke Pasirluhur. Dia kembali ke daerah itu tidak dengan menggunakan nama samaran ‘Kamandaka.’ Selama kembali dari Pasirluhur, dia telah mengganti identitasnya beberapa kali, dimulai menjadi Si Sulap sang jago sabung ayam, hingga menjadi seekor lutung yang membuatnya berhasil mendekati dan mendapatkan Dewi Ciptarasa.

Babad Pasir Luhur

Once, there was a king named Prabu Siliwangi who was about to surrender his Pajajaran royal throne to his crown prince. The king was willing to surrender his throne to his crown prince who was named Prabu Banyakcatra if the crown prince already had a wife. Unfortunately, Prabu Banyakcatra did not have a wife at the time. Finally, he traveled to various regions to find the life companion he wanted.

One time, the crown prince arrived at an area called the Pasirluhur Duchy. He entered the area using a pseudonym Kamandaka and disguised himself as a commoner. Incidentally, in the area there was a duke's unmarried daughter. The king's daughter was named Dewi Ciptarasa who was the daughter of the Duke of Kandhadhaha. To approach the youngest daughter of the duke, Prabu Banyakcatra also approached the governor of the Pasirluhur Duchy and he was succeeded in being adopted by the patih.

Long story short, Prabu Banyakcatra who was disguised as Kamandaka also managed to get close to Dewi Ciptarasa. The closeness of the two became more intimate. One time, the closeness of a pair of people was known by Dewi Ciptarasa and immediately reported it to the Duke of Kandhadhaha.

Hearing that, the Duke of Kandhadhaha was furious and told him to train the Pasirluhur Duchy to kill Kamandaka. The Duke is furious because he feels his child is not worthy of being close to Kamandaka who is a commoner. Patih Pasirluhur was hesitan

Penjelasan:

maaf klo salah, semoga membantu:)

jadikan jawaban TERCERDAS dan terverifikasi;)

#follow akunku

#semangat belajar

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh iissumarni117 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Jun 21