Cara mengatasi risiko bank

Berikut ini adalah pertanyaan dari octavianamoniz6 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Cara mengatasi risiko bank

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban & penjelasan:

Sejatinya, manajemen risiko mempunyai tujuan tunggal, yaitu meminimalkan risiko yang meliputi beberapa manfaat, antara lain

(1) mampu memberikan informasi dan perspektif kepada manajemen tentang semua profil risiko, perubahan mendasar mengenai produk dan pasar, lingkungan bisnis dan perubahan yang diperlukan dalam proses manajemen risiko;

(2) mampu menyampaikan isu sentral tentang formulasi kebijakan manajemen risiko dan review-nya;

(3) mampu menghitung dan mengukur besarnya risk exposure;

(4) mampu menetapkan alokasi sumber-sumber dana sekaligus limit risiko dengan lebih tepat; (5) mampu menghindari konsentrasi portofolio yang berlebihan;

(6) mampu membuat cadangan yang memadai untuk mengantisipasi risiko yang sudah diukur dan dihitung;

(7) mampu menghindari potensi kerugian yang relatif lebih besar.

Manajemen risiko operasional (MRO)

Pembobolan bank merupakan risiko operasional (operational risk). Michel Crouhy, Dan Galai & Robert Mark (2000) mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko yang berkaitan dengan operasional bisnis. Risiko ini meliputi dua komponen risiko. Pertama, risiko kegagalan operasional (operational failure risk) atau risiko internal terdiri dari risiko yang bersumber dari sumber daya manusia, proses dan teknologi. Kedua, risiko strategi operasional (operational strategic risk) atau risiko eksternal yang berasal dari faktor antara lain politik, pajak, regulasi, masyarakat, dan kompetisi.

Beberapa kasus mencuat, misalnya

(1) pembobolan terminal ATM dengan menggunakan kartu kredit dan ATM palsu,

(2) pembayaran ganda terhadap satu kiriman uang,

(3) bank draf diambil oleh yang tidak berhak,

(4) DOC (deposit on call) asli tapi palsu (aspal),

(5) bank garansi aspal,

(6) letter of credit (L/C) palsu,

(7) salah memasukkan data,

(8) kegagalan sistem,

(9) kesalahan programming,

(10) kegagalan telekomunikasi. Itu semua contoh kasus-kasus risiko operasional.

Dengan demikian, MRO memiliki cakupan yang begitu luas bahkan sampai pada infrastruktur, antara lain ATM dan Internet banking. MRO ini mempunyai manfaat tinggi, namun relatif sulit untuk dilaksanakan secara efektif dalam operasional perbankan sehari-hari. Dalam MRO ini terdapat minimal empat langkah.

Pertama, mengidentifikasi risiko (risk identification). Dalam tahap ini dilakukan identifikasi mengenai sumber risiko dan akibatnya serta penetapan langkah-langkah mitigasi (mitigate) alias mengurangi risiko.

Kedua, mengukur risiko (risk measurement). Tahap ini merinci lima kategori risiko:

(1) Potensi risiko paling rendah (kemungkinan kurang dari 2 persen),

(2) potensi risiko rendah (2-5 persen),

(3) potensi risiko sedang (5-10 persen),

(4) potensi risiko tinggi (10-20 persen),

(5) potensi risiko paling tinggi (lebih dari 20 persen).

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Althianfinn dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 30 Jul 21