orang yang menyumbangkan hartanya untuk kepentingan bangunan umum umum agar

Berikut ini adalah pertanyaan dari diahayynurrahma2402 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Orang yang menyumbangkan hartanya untuk kepentingan bangunan umum umum agar terus-menerus menerima pahalanya selama bangunan tersebut masihtolong di jawab ☺️​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Dr H Abdul Majid Khon dalam bukunya "Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan", menjelaskan Rasulullah SAW memberikan pelajaran tentang perlunya manusia mencari amal yang berkualitas, kekal dan bermanfaat baik selama di dunia maupun setelah meninggal dunia.

Kualitas amal itu tidak terputus pahalanya sekalipun dia telah meninggal dunia, selama amalnya masih dimanfaatkan oleh manusia.

Abdul menjelaskan jika manusia telah meninggal dunia terputuslah amalnya. Karena tidak bisa bekerja, tidak bisa beramal, tidak bisa berkarya, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Jika pekerjaannya terputus konsekuensinya upahnya terputuss, dan honor terputus. "Karena tidak ada kerja tidak ada upah, tidak ada kerja tidak ada gaji, dan tidak ada amal tidak ada pula pahala," katanya.

Kecuali anak adam itu memiliki tiga perkara yang tidak terputus baik pekerjaannya maupun upah atau pahalanya, yakni sedekah jariyah ilmu yang bermanfaat anak yang saleh.

1. Sedekah jariyah

Artinya sedekah yang mengalir kata "jariyah" berasal dari ..... yang berarti "mengalir". Yakni pahalanya mengalir terus sekalipun yang bersangkutan telah meninggal.

Dia mencontohkan pahala yang mengalir seperti amal wakaf yakni sedekah sesuatu benda yang bermanfaat karena Allah. Benda itu bersifat tetap tidak habis dan tidak berkurang sekalipun dimanfaatkan berkali-kali.

Misalnya bersedekah sajadah, karpet, bahan bangunan untuk masjid, mushala, madrasah dan pesantren. "Benda-benda itu sekalipun dimanfaatkan berkali-kali tidak habis kecuali telah rusak," katanya.

Menurutnya berbeda dengan sedekah makanan dan minuman sekali dimanfaatkan menjadi habis. Sedekah jariyah atau wakaf seperti di atas sekalipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia pahalanya tetap mengalir kepadanya selama benda-benda tersebut masih dapat dimanfaatkan manusia.

2. Ilmu yang bermanfaat

Yang dimaksud ilmu yang bermanfaat adalah ilmu itu diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain kemudian diamalkan atau diajarkan lagi kepada orang lain maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya atau yang mengajarkannya sekalipun dia telah meninggal dunia.

Menurut Abdul Al-Subkiy pernah mengatakan bahwa, buku karya lebih bermanfaat karena lebih kuat dan lebih tahan lama sepanjang masa. Sungguh besar pahala seorang yang mempunyai ilmu yang diajarkan kepada orang lain seperti pengajian Islam pertama yakni Rasulullah SAW.

Yang menerangkan mengenai ilmu pengetahuan yang bermanfaat ialah segala ilmu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan dapat menambah ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.

Selama ilmu itu masih dipelajari, selama itu pulalah orang yang mengajarkannya pada peringkat permulaan itu akan mendapat pahala yang akan secara terus-menerus dimasukkan ke dalam catatan amal kebaikannya.

Dia mencontohkan jika seseorang yang mengarang kitab untuk rujukan banyak orang, selama kitabnya bisa dapat memberikan manfaat kepada orang lain, Allah akan mengaruniakan ganjaran dan pahala.

Dalam Islam ilmu dapat di kategorikan ke dalam dua bagian. Pertama ilmu fardhu ain seperti ilmu tauhid, aqidah, ilmu fiqih, dan ilmu tasawuf, termasuk juga ilmu tajwid faraid, tafsir Alquran dan hadits. Kedua ilmu fardhu kifayah seperti ilmu sains kesusastraan dan kedokteran.

Kata Abdul bahwa Islam amat menitikberatkan tentang keperluan menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang dipelajari dan menyampaikan pula ilmu tersebut untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Ilmu yang bermanfaat meliputi dua ilmu tersebut baik Ilmu fardhu ain maupun ilmu fardhu kifayah.

3. Anak saleh dan salehah

Anak saleh dan salehah yakni anak yang baik. Menurut Ibn Hajar Al Makki maksud saleh di sini adalah anak yang beriman kepada Allah. Anak saleh yang mau mendoakan kepada orang tuanya.

Di antara tanda kesalehan anak adalah mau mendoakan kepada orang tua. "Doa adalah kemauan hati anak yang baik yang menghendaki orang tuanya mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya.

Penjelasan:

#semoga membantu

#jadikan jawaban tercerdas

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh aniwendri497 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 08 Jun 21