Berikut ini adalah pertanyaan dari muammarikram829 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum)
Bunga bangkai merupakan tumbuhan asli Indonesia yang habitat aslinya adalah di hutan Sumatera. Tinggi bunga ini mencapai hampir 2 meter. Banyak yang mengira bunga bangkai sama dengan bunga rafflesia arnoldi.
Keduanya merupakan jenis tumbuhan yang berbeda. Bunga bangkai masuk kedalam jenis talas-talasan atau araceae. Sedangkan rafflesia arnoldi adalah tanaman parasit pada tumbuhan merambat tetrastigma.
Karena bunga bangkai merupakan jenis talas-talasan maka bunga ini pun memiliki umbi pada bagian bawahnya. Umbi milik bunga bangkai berukuran mencapai 117 kg.
Daun dan bunga tanaman ini memiliki fase yang berbeda. Fase daun membutuhkan waktu 1-2 tahun setelah itu umbu akan masuk ke fase dorman atau fase istirahat selama beberapa bulan. Barulah bunga bangkai mekar.
2. Matoa (Pometia pinnata)
Matoa adalah buah dari pohon matoa yang ada di tanah Papua. Daun dari pohon ini mirip dengan daun pohon rambutan hal ini karena keduanya masih dalam satu keluarga. Pohon ini tumbuh liar di hutan Papua dengan tinggi pohonnya 16 meter dan diameter 90 cm.
Rasa dari buah ini sangat unik seperti perpaduan antara tiga buah yaitu buah rambutan, kelengkeng, dab leci. Warna buah matoa muda berwarna hijau dan akan menguning kemudai berwarna merah kehitaman ketika masak.
Ada dua jenis buah matoa yaitu matoa kelapa dan matoa papeda. Perbedaan keduanya ada pada tekstur bauhnya. Buah matoa kelapa memiliki tekstur kenyal dan padat sedangkan matoa papeda bertekstur lebih lengket dan lembek.
Buah matoa memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi sehingga jika terlalu banyak memakan buah ini maka bisa memabukkan.
Selain itu matoa juga mengandung vitamin C dan E yang dapat meningkatkan daya tahun tubuh, antioksidan, meingkatkan kesuburan, menghilangkan stress, mencegah kanker, meminimalisirkan resiko sakit jantung.
Keunikan dari pohon matoa sendiri adalah pohonnya anti serangga sehingga buahnya tidak mudah rusak.
Penyebaran pohon matoa tidak hanya di Papu saja melainkan di seluruh Indonesia seperti Utara yang dikenal dengan buah pekam, di Minangkabau buah ini bernama langsek anggang, di Jawab Barat disebut leungsir dan kayu sapi.
Pohon matoa akan tumbuh dengan baik di tanah yang kering, lapisan tanah yang tebal, dan curag hujan tinggi.
3. Edelweis Jawa (Anaphalis javanica)
Tumbuhan perdu dari keluaga composiate ini hidup di dareah pegunungan seperti lawu, Semeru, Sindoro, Papandayan, Gede Pangrango, dan Merbabu. Bunga ini termasuk tanaman yang dilindungi jadi siapapun yang memetiknya akan dikenai sanksi.
Tanaman yang pertama kali ditemukan 200 tahun lalu memilki tinggi 4 meter. Namun pernah ditemukan tanaman edelweiss setinggi 8 meter dan berdiameter 15 cm di Gunung Sumbing.
Bunga ini mempunyai penampilan sangat indah yang memikat para pendaki. Tanaman edelweiss memiliki akar yang tumbuh secara horizontal sehingga menyukai tempat-tempat dengan permukaan untuk memenuhi kebutuhan oksigennya.
Bunga ini akan mekar stelah musin hujan berhenti yaitu sekitar bulan April- Agustus setiap tahunnya dan memiliki waktu mekar selama 10 tahun. Sebab itu edelweiss dijuluki sebagai bunga abadi. Meski dikenal sebagai bunga pegunungan namun bunga ini sebenarnya dapat hidup di tempat yang tandus.
Akar edelwis akan membentuk mikoriza dan memperluas jangkauannya untuk mencari zat hara.
Bunga ini memang di lindungi pemerintah yaitu dalam UU No 5 tahun 1990. Namun kamu tetap bisa meinkmatinya karena ada tempat budidaya edelweiss. Edelweis di budidayakan di Gunung Bromo di Jawa Timur. Kamu bisa membeli edelweiss secara legal di tempat ini.
SEMOGA MEMBANTU
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nasywaaraihanna dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 13 Jun 22